Tips Makan Sehat Dan Enak Untuk Anak Kost – Anak kos, entah itu yang terpaksa kos karena harus sekolah, kuliah maupun bekerja, sering diidentikkan dengan kurang gizi, atau salah gizi … Buktinya apa? Kalau ada acara makan-makan atau pas pulang ke rumah, sering kan dibilang, perbaikan gizi duluuuuu … Hahaha…
Rentang waktu antara tahun 1998 hingga 2002, saat saya harus ngekos karena kuliah di surabaya sementara orangtua di Situbondo, bersyukur (rasanya) saya enggak harus termasuk yang kurang gizi atau salah gizi itu. Minimal, meski saya terkadang masih maag atau pusing saat kacapekan, tapi alhamdulillah enggak sampai sakit semacam thypus dan semacamnya.
Bukan karena ortu saya kaya dan bisa memberi uang saku berlimpah. Lha wong waktu bokap meninggal tahun 98 awal saya kuliah dan itu susah-susahnya kondisi ekonomi negara kita dan keluarga saya juga. Tapi bersyukur ibu menanamkan kebiasaan makan sehat sejak kecil. Setiap hari harus makan banyak sayur dan waktu itu sesekali juga makan buah.
Nah, untuk adik-adik mahasiswa, dan teman-teman yang entah karena alasan apa masih harus ngekos saya menuliskan ini, agar label anak kos tidak menjadi pembenaran untuk menyandang predikat kurang gizi atau salah gizi. Ha..ha….punteeen, jangan ada yang tersungging, eh…tersinggung yak. Ini saya tulis berdasar pengalaman aja. Dan saya menulis atas dasar rasa sayang pada Anda yang kebetulan membaca blog ini dan berstatus sebagai anak kos. Ini dia beberapa kiat saya tetap makan bergizi dengan bajet yang pas-pasan.
Daftar Isi
Minimal Protein Hewani Tak Masalah, Asal …
Kalau Anda mengandalkan warteg atau kantin atau apapunlah namanya, pasti harga makanan yang berupa protein hewani itu lebih mahal. Iya nggak ? Sepotong daging rendang harganya berkisar 8-10 rb kalau di warung padang langganan saya. Sepotong tempe goreng? Palingan hanya seribu dua ribu.
Nah, ini trick saya banget. Tahun 98 sampai awal 2000-an, saya mengandalkan kecukupan gizi pada beberapa warung makan di sekitaran keputih, dekat kampus ITS. Menu Andalan waktu itu, biasanya nasi 1 porsi, 2-3 macam sayur, tahu atau tempe atau lauk nabati lainnya. Demage cost? Hanya di bawah seribu lima ratus perak. Muahahaha…. Puasss ! Oh ya, sayurnya salah satunya biasanya saya pilih dari jenis kacang-kacangan atau polong-polongan, misal oseng buncis or kacang panjang. Maksudnya? Ya biar dapet ekstra protein lah! Kan eyke waktu itu masih dalam masa pertumbuhan. Wkwkwk.
Sesekali, menu ganti dong. Lontong sayur atau lontong pecel yang harganya hanya seribu perak sebungkus. Enak, tur murah. Gizi? Masih dapetlah, wong sayurnya segambreng. Gado-gado juga bisa menjadi pilihan menu sehat dan murah. Jangan lupa plus bisikin penjualnya, “banyakin sayur, lontongnya dikit aja. Ha..ha….pesan spesyellll 😀
Mungkin ada yang protes, yaaaa… itu kan dulu sekarang lain dong harganya. Ya pastilah, tapi saya lihat apdetan temen-temen FC-ers yang sering mengandalkan warteg, tetap saja harganya murah kok. Untuk harga di Jakarta dan sekitarnya, dengan menu yang saya sebut di atas itu masih ada yang hanya 6 ribu rupiah saja. Nah! Apa masih kurang murah? Ha..ha…
Jangan risau hanya karena kurang protein hewani. Percayalah, tubuh kita tak membutuhkan protein hewani sebanyak yang kita kira. Dua atau tiga kali makan protein hewani dalam seminggu, sudah bagus kok. Asal sayur…sayur…dan sayur, jangan sampai kurang ya. Daaan … macam-macam protein nabati.
Jangan Lupakan Buah
Jangankan makan buah, bisa makan teratur aja udah syukur! Secara lagi nge-kos bo! Mungkin ada yang berkilah demikian. Iyalah, saya paham kesibukan anak kuliahan dan kerempongan anak kos kalau harus makan ideal. Tapi, semuanya back to niat. Kalau kita dah niat sehat, pasti dilakukan juga kan meski sedikit rempong.
Nah, untuk buah, bisa beli di pasar tradisional atau supermarket terdekat. Beli buah lokal yang lagi musim, biar murah. Jauh dari pasar atau supermarket? Mungkin ada gerobak buah atau rujak. Nah, beli buah di abang rujak, tanpa bumbu ya.
Di tempat kost enggak ada kulkas? Jadi alesan buat enggak makan buah? Rugi besaaaar. Lha wong beberapa jenis buah tropis emang enggak perlu disimpan di kulkas kok. Asal enggak kelamaan nyimpennya ya, 3-4 hari amanlah di ruangan asal enggak kena sinar matahari langsung atau panas. Jadi buah seperti jeruk manis, salak, pisang, bisa Anda simpan tanpa perlu lemari pendingin.
Saya beruntung dulu ada bakul buah di dekat tempat kos. Seiris besar pepaya/melon/semangka hanya seharga 250 rupiah saja waktu itu. Sama dengan harga gorengan sebiji. So, better beli buah daripada gorengan. Ah, hidup ini penuh pilihan kok! Update: Sekarang harganya sepotong ternyata seribu. Masih murahhhh.
Bahkan anak kos bisa juga menerapkan pola makan sehat ideal, seperti food combining. Tulisannya di bawah ini:
Minimalisir Aditif, Dong!
Meski ngekos, dulu saya termasuk pilih-pilih. Makanan semacam bakso, yang umumnya sarat bahan aditif, biasanya Cuma saya makan sesekali saja. Begitu juga dengan nasi goreng, mie goreng yang sarat aneka saus dan MSG juga hanya sesekali. Saya lebih sreg mengkonsumsi makanan seperti menu di rumah. Dan biasanya saya pilih-pilih warung. Kalau ada warung yang rasa MSG nya cukup menyengat, biasanya saya tak akan jadikan warung langganan.
Mie instan? Saya masih konsumsi waktu itu. Tapi hanya sesekali. Andalan kalau sewaktu-waktu pas sulit atau nggak sempat keluar cari makanan. Itupun, bumbunya biasanya hanya saya pakai sebagian. Dan kalau sempat membeli, biasanya saya tambahkan sayuran.
Kalau Sempat, Masak Sendiri
Waktu jadwal kuliah sudah tidak terlalu padat, dulu saya dan teman-teman satu kos mulai memasak sendiri makanan kami. Kami urunan membeli peralatan dapur yang murah aja. Menu yang kami masak juga sederhana, namanya juga baru belajar. Menu paling sering ya lalap-lalapan, sayur asam, oseng-oseng, sup. Keuntungannya, selain jatuhnya lebih murah dan sehat, bisa makan sayur banyak-banyak, juga kami jadi trampil memasak. Wah, itu skill berharga banget lo. Setelah kami berkeluarga dan menjadi ibu, enggak gagap lagi urusan dapur.
Resep makanan sehat untuk anak kos ini biasanya kami adaptasikan dari resep yang dibawa dari keluarga masing-masing. Asyik juga berkreasi dan mengenal berbagai resep keluarga teman-teman. Saya masih ingat betul Heni teman dari Ponorogo dengan resep asem-asemnya, atau Arik dengan resep orak ariknya.
Kadang kami masak agak istimewa, tapi tetep mudah misalnya capcay. Wahhhh puas banget bisa makan banyak sayur dengan harga supermurah. Dan asyikknya itu lo, bisa belanja, masak dan makan ramai-ramai. Itu menjadi kenangan indah yang sampai sekarang tetap dikenang.
Urusan Minuman, Utamakan Air Bening Saja!
Kalau soal menghidrasi tubuh, pilihan kami ya pakai galon. Tapi yang isi asli dari pabrikan ya, bukan di depo isi ulang. Menurut kami sedikit mahal, tapi lebih terjamin. Kalau untuk urusan minuman yang sifatnya rekreatif, alias cuma buat nyenengin diri sebenernya enggak ada manfaat sehatnya, seperti misal minum es ini-itu, batasi saja! Lumayan bisa memangkas anggaran sekian ribu rupiah per gelasnya. Iya kan?
Biasakan membawa bekal air minum ke tempat kerja atau ke kampus. Kalau perlu mood booster dengan kopi atau teh, saya memilih membuat sendiri. Bikin teh atau kopi sendiri di kos-an. Enggak repot kok. Daripada beli?
Nah, itu Tips Makan Sehat Untuk Anak Kost yang saya tulis berdasar pengalaman saya seputar urusan makan dikala kos. Jadi sebenarnya enggak ada alasan anak kos kurang/salah gizi. Hidup ini penuh pilihan. So? Pilih saja!
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Sebagai anak kost di Surabaya saya memang manut dan maka apa saja yang disajikan ibu kost sesuai bayaran yang saya berikan.
Jika ingin ini itu ya jajan di luar rumah.
Terima kasih tipnya yang bermanfaat
Salam hangat dari Surabaya
Kalau makannya ditanggung skalian sama Ibu kos, malah enak tho Dhe. Apalagi dapet ibu kos yang penyayang dan ora tegoan, pasti ditambah plus buah, plus bubur kacang ijo, dll. Ha..ha…
Maturnuwun sudah singgah di sini, Pakde. Semoga Pakde sehat selalu.
Aku pernah jadi anak kos tapi makan enak mulu, paling susah makan nasi bungkus pake telor. Makannya uang bulanan cepet abis *anak durhaka* 😀
Ha…ha…lucky you Mba Enny 😀
makanya pas aku kuliah dulu selalu nyari kos yg nyediain makan 3x sehari mba ;p.. udh terjamin.. ortu tau bgt anaknya ini ga bakal bisa masak dan pasti jajan sembarangan kalo ditaro di kos yg ga ada makanan :D… Bela2in deh nyari yg include makan + laundry .. Tapi tetep aja, kdg bosen yak… apalagi menunya kdg ga sesuai….nah di situ baru deh sesekali aku jajan kalo bosen ama makanan di kos 🙂
Tips yang bermanfaat utk anak kos sperti saya, mklum biasa jajan diluar saja, trima kasih tipsnya Mbak 😀 .. salam anak kos di Surabaya
jaman sekarang mah banyak yang melupakan buah. padahal, serat itu kan perlua 🙂
Wah, di malang, tempat saya kuliah sekarang, jarang qda yang jualan makanan murah pakai sayur. Hiks. Telut, kalau nggak pecel. Sayur afa, daun kol dan urap. 🙂 tapi masa iya setiap hari makan yang kayak gituan. Hiks. Pecel, tahu telor, lalapan. Itu yang jadi opsi makan tiap hari. Nggak bisa masak sendiri.
nice tips mbak..
bagaimanapun, asupan gizi itu penting banget yaa
wehehhe, tetapbisa sehat ya mak. inget masa2 perjuangan dl 🙂
Jadi inget masa kost dulu, aku rantangan karena tidak dibolehin masak di kost an. Kalo beli sekali makan mahal, lebih irit rantangan. Satu menu diirit-irit, bisa dimakan 2 atau 3 kali 😀
Baca artikelnya, jadi ingat masa kost saat mahasiswa dulu. Di kamar tidak boleh masak, kecuali hanya masak nasi dengan rice cooker. Jadi muter otak gimana caranya biar tetap hemat. Maklum, dulu pas-pas an banget. Akhirnya beli lauk pagi dengan porsi sekali makan (berhemat), tapi untuk dimakan siang dan malam. Pagi biasanya ga sarapan :D. Syukurnya saya tidak suka makanan yang 'aneh-aneh' seperti fastfood dan selalu minum air putih. hahaha
Makasi mba tulisannya
sebenernya masih banyak makanan murah nan sehat yang bisa dibeli, tapi kadang anak kost mentang-mentang pengen hemat, jajannya yang sembarangan 😀
Wah mbak, anak its toh…. saya jg. Tp sy bkn anak kos hehe. Balik ke fc, saya baru belajar fc. Jeniperan udah 1 bulan. Sarbu yg bener baru 1 minggu, sebelumnya jam 10 masih cari nasi. Untuk maksi jam 12, nasi & sayur oke. yang jadi masalah adalah cemilan sore dan makan malam. Biasa nya jam 3 ato jam 4 saya mkn protein hewani dan sayur. Abis gtu gak makan lagi, krn bosen mkn sayur mulu. Saya belom terbiasa mkn sayur banyak dan raw. bolehkah, mkn sayur mateng ato minimal dikukus? Terus, bagusnya snack sore itu mkn apa? N mkn mlm jam brp? Stlh mkn mlm apakah wajib mnm jus sayur? makasi banyak kalo cepat dijawab, asam lambungku sering naik ini mb, sampe kdg” nafas sesek. jd sy bnr” pengen belajar FC supaya sehat *aamiin. Btw, fb nya apa ya mb, kalo pgn konsul lagi, biar bs inbox aja, makasi banyaaak sebelumnya
Wahhh Mba Lusy,maaf komennya luput dari pengamatan. Bisa mbak. Fesbukpakai nama asli lengkap: Widyanti Yuliandari
sekolh 6bthun ngekos , bnyk pnglmn hidup yg di lwti
wah pas bgt nh utk saya yg anak kos mba wid…trims infonya mba cantik 😉
Belum pernah kos, soalnya tinggal dimasjid, sama hematnya dengan anaka kos, pilihan sehat yg agak sulit. Pokonya karbohidrat sudh masuk buat kerja seharianheheheh
Pertamax nih. rasanya kena di hati nih tips kaya gini
Aq anak pens biasa beli nasi jagung di kejawan rp 5000
sama mbak saya juga dulu lebih suka masakan yang saya masak sendiri. Tapi kadang saya malesnya itu, Sadar untuk makan buah juga baru sekarang-sekarang ini.
Walaupun ngekost makan juga harus teratur dan sehat,jangan junkfood mulu.hehehe
sukses buat artikelnya mbak 🙂
Waahhh… alumni ITS toh mbk? Aq jg…. hihihi…ngekosnya di dekat bundaran ITs itu. Lebih banyak makanan murah jg disana sekali makan dl cm 3-4rb.
Bisikannya itu, gue banget! Hahaha…
Saya klo ngekos mie mulu… 🙁
nostalgia lagi masa kuliah.. dulu saya nggak kos kok tapi rumah ortu emang jauh dari kampus. Sementara aktivitas kampus bisa dari pagi sampai sore. jadi dulu seringnya malah beli nasi di warung. Nggak terlalu pilih pilih gitu..hemm bagus kalau mbak ini termasuk penganut makan sehat 🙂
Hahahaha….pernah juga ngalamin kena "gizi buruk" jaman ngekost dulu….setelah ga ngekost lagi alhamdulillah udah gemukan dikit …hihihi
gemuk belum tentu gizi baik. Beda lo ya.
Wah coba baca ini pas dulu masih ngekos ya hehe….
😂😂😂 makan 2 kali sehari aja udah sukur, apalagi kalo bisa makan lengkap :,(
gue mah kalo makan pilih yg harganya plg murah di menu(nasi sayur sama gorengan 1) /makanan kasta terendah (istilah ane),biasanya sih kisaran 5k sekali makan, hahaha,termasuk irit nggak nich? btw gue anak kos di jogja 🙂
Kalo di sini beli nasi pecel + tempe goreng udah kenyang mbak hehehe. Mau cobamakan kepiting tapi belum pernah tau di mana tempatnya.
Kenapa jadi kepiting coba??
Aduh..duhhh…
Yah coba artikel ini uda ada tahun 2004 mba hahaha mungkin saya ga akan kurus banget dulu 😀 *emang bakat kurus aja kale :p
Jaman saya ngekos masih suka makan yg kurang sehat mbak… Protein paling sering dan terjangkau itu tempe penyet… 😊😊
Nah…. itu paling haujekkkk
Waah..jadi nostalgia jaman kos-kosan, pernah sakit typus..keseringan makan diluar 😀
Tipsnya juga cocok buat ibu-ibu nich Mbak Wid
Saya ngekos, sakit typus, anemia, maag, kebanyakan makan diluar hahaha..untung teman-teman kos kompak banget 😀
Anak kos juga tetap bisa hidup sehat ya Mbak. Inget zaman ngekos dulu kakak-kakak sering ngajakin masak bareng, ngeliwet bareng. Seneng bisa belajar masak bareng mereka dan tentu makanan yang dimasak enak, murah, dan bisa buat banyakan. Bahkan seluruh penghuni kos dapat bagian. Jadi kangen ngekos lagi.
Saya nih mau hidup ngekos, jadi bel tau seluk beluknya.
Kalau diliat- liat tinggi juga biayanya
Kos:400k perbulan
Sama makan 10k *30 *3 jadinya 900
1300000 juga jadinya
Jadi laper…! kepengen makan liat menu makanan yang di atas
wah mbaknya alumni its? wkwk makasih tipsnya mbak. sekarang makanan di keputih mulai naik~
Belum pernah ngekos. Tapi setelah anak kuliah dan tinggal jauh di lain kota alias di kota asal saya, simboknya cerewet banget soal makanan. Terima kasih tipsnya. Bermanfaat