Menghadapi Breast Cancer Ala Arie Primadewi Sukamto : Pola Hidup Sehat Dan Saklar Syukur Selalu On

Share

Seringkali saya mendapat pertanyaan dari teman-teman, “Apakah kanker bisa disembuhkan?” Sering pula ada bertanya, bagaimana pola makan yang baik untuk pejuang kanker? Kebetulan juga (well, sebenarnya tidak ada yang kebetulan) teman blogger saya yang saya sayangi, Mak Indah, sedang ada gawe Kampanye #finishthefight #gopink #breastcancerawareness, jadi saya pikir, ini moment yang tepat untuk menjawab semuanya sekaligus berpartisipasi dalam kampanye Mak Indah, seorang sahabat blogger, pejuang kanker payudara.

Sementara ini, ada anggapan yang umum, bahwa kanker (termasuk kanker payudara) sangat sulit disembuhkan. Bahkan saya pernah ditanya oleh teman-teman di sebuah komunitas, “bener gak sih kanker itu bisa sembuh?” Jawaban saya waktu itu, kira-kira begini: Kalau yang kamu maksud dengan “sembuh” itu adalah kembali bisa hidup senormal mungkin, dan beraktifitas seperti sediakala, bahkan kadang dengan kualitas hidup yang justru meningkat dibanding sebelum terdiagnosis kanker, maka jawabnya adalah : BISA!

Iya, saya tidak sedang ngecap. Saya juga tidak sekadar menghibur salah satu teman di grup tersebut yang baru saja menjalani operasi tumor di payudaranya. Nyatanya, banyak sekali teman-teman di sekitar saya yang berhasil menghadapi kanker, utamanya kanker payudara dengan baik. Sembuh, beraktifitas seperti sediakala, bahkan banyak yang mengalami peningkatan kualitas hidup setelahnya.

Salah satu teman yang saya maksud adalah Mbak Arie Primadewi Sukamto. Perempuan cantik ini saya kenal awalnya di grup pelaku makan sehat, lalu akhirnya saya add friend karena saya suka membaca share beliau yang inspiratif. Kepada saya, beliau berkenan bercerita seputar pengalamannya dari awal terdiagnosa breast cancer hingga saat ini bisa dikatakan kembali sehat, bahkan lebih sehat! Berikut ceritanya saya share untuk teman-teman, pembaca blog ini.

Gejala Kanker Payudara: Kelelahan Amat Sangat, Ternyata Bukan Jet Lag

Sepulang menjalankan ibadah umroh ditahun 2013, Mbak Arie merasakan lelah yang amat sangat. Tadinya beliau berpikir, mungkin jet lag. Tetapi aneh juga, karena hal ini berlangsung lama sekali, juga diikuti demam di malam hari. Demam hingga tubuhnya menggigil, dan gejalanya hilang setelah berselimut. Pagi harinya gejala tersebut sudah tidak dirasakan lagi.

Ayah dan adik-adik beliau yang berprofesi sebagai dokter menyarankan untuk check up, termasuk menjalani mamografi dan USG payudara. Saat itu, Mbak Arie belum menyadari bahwa puting payudara kanan tertarik ke dalam. Dokter radiologi waktu itu mengatakan, perlu cek ke dokter bedah. Ayah Mbak Arie sendiri adalah seorang dokter bedah, namun beliau menyarankan Mbak Arie mencari dokter yang terbaik. Perempuan berhijab inipun sempat memeriksakan diri ke Singapura, namun dirujuk lagi ke dokter di Jakarta yaitu dokter bedah dengan kekhususan payudara,

Lalu dilakukan USG sekali lagi, saat itulah terlihat banyak sekali lesi. Mbak Arie harus segera menjalani biopsi. Hasil biopsi, positif kanker stadium 2b. Lalu diputukan untuk menjalani pengangkatan seluruh jaringan payudara .

Mbak Arie juga menjalani bonescan, MRI dll. Hasil bonescan, ditemukan metastase ke torakal 8. Dari hasil PA diketahui bahwa beliau juga mengalami kanker kelenjar getah bening stadium 3B grade 3 dengan ER positif. Karena sudah masuk grade 3 beliau harus menjalani kemo 6 siklus dengan brexel dan cyvlovid. Setelah  kemo dilanjutkan dengan radiasi sebanyak 30 kali. Saat harus menjalani radiasi itulah kulit ketiak melepuh dan rambut rontok hingga botak.

Food Combining untuk Kanker

Selain menjalani pengobatan medis, Mbak Arie juga mengubah pola makan. Beliau adalah pelaku food combining yang disiplin. Seperti apakah eksekusinya?

Enam bulan pertama fully rawfood, jadi mengasup hanya makanan mentah/segar, dengan prinsip padu-padan dan waktu makan mengikuti ritme sirkadian ala food combining. Tanpa protein hewani juga. Sekarang ini Mbak Arie mulai makan teri/ikan kecil-kecil.

Oh ya, rawfood banyak disebut-sebut sebagai makanan yang tepat untuk perawatan kanker. Dalam buku Hiromy Shinya, buah dan sayur segar disebut sebagai makanan kaya enzim. Dalam kondisi dimasak, enzim tersebut telah rusak.

Saat saya bertanya, apakah beliau juga masih makan gluten atau sudah ditinggalkan sama sekali? Mbak Arie bilang, sudah tidak. Saat lebaran coba makan nastar dan ternyata tubuhnya gatal-gatal.

Melihat begitu idealnya pola makan pejuang breast cancer ini saat ini, saya tergelitik untuk tahu, seperti apa pola makan sebelum terdiagnosis kanker. Ini menurut saya sangat penting, sebagai pelajaran untuk kita semua. Saya sendiri terutama.

Mbak Arie bercerita, dulu beliau hobby membuat dan makan kue-kue mengandung gluten (terigu salah satunya). Beliau juga rajin minum satu produk berbasis kedelai, kebiasaan ini dijalani selama dua tahun lebih. Selain itu juga mengkonsumsi produk kecantikan berbasis glucogen. Oya, Mbak Arie sebelum kanker juga seorang peminum susu, lo! Beliau mengakui setiap hari konsumsi susu low fat dan greentea milk adalah kesukaan beliau.

No hurt feeling ya, teman-teman yang masih mengkonsumsi produk-produk yang disebut Mbak Arie di atas. Saya putuskan untuk menulis bagian ini, sungguh hanya dengan dasar kasih sayang pada pembaca blog. Bukan berarti lantas saya suruh teman-teman stop konsumsi itu. Ini sebagai informasi saja. Suka silahkan diambil, enggak suka ya tinggalkan. Enggak ada masalah ya.

Enema Kopi, Ikhtiar Lainnya

Kepada saya, Mbak Arie bercerita, juga melakukan enema kopi. Lebih lengkap tentang enema kopi nanti akan saya tulis di blog ini juga, karena mulai banyak teman yang bertanya tentang enema kopi ini. Singkatnya begini, enema kopi dilakukan dengan memasukkan cairan kopi (kopi organik yang direbus dalam air dengan takaran tertentu) ke dalam usus besar melalui rektum. Jadi memasukkannya menggunakan alat yaitu kantung enema. Sebuah kantung yang memiliki slang. Nah slang inilah yang nanti dimasukkan melalui anus.

Awalnya Mbak Arie mengakui bahwa maju-mundur untuk melakukan enema. Setelah dibeli 3 bulan, baru berani mulai. Awalnya enema sehari 2 kali, namun saat ini cukup sehari 1 kali, karena kondisi tubuhnya sudah terbilang sehat. Meski yang utama tetap pola makan, menurut mbak arie, enema membantu tubuhnya terasa lebih nyaman, enteng!

Enema kopi ini awalnya adalah bagian dari Gerson Therapy. Sedangkan Trapi Gerson ini adalah metode penyembuhan yang dikembangkan oleh Dr. Max Gerson. Enema kopi juga disarankan dan dijalankan oleh Hiromy Shinya, seorang dokter dan penulis best seller yang terkenal dengan teori enzymnya. Enema kopi ini tidak hanya sebatas membersihkan usus besar, namun juga memiliki efek detoksifikasi liver. Jika kinerja usus baik, maka hati akan bekerja baik. Sedangkan kinerja hati yang baik sangat efektif untuk pengobatan kanker.

Oh, ya. Saya sendiri juga melakukan enema kopi secara berkala (seminggu 2-3 kali), sekadar untuk melengkapi ikhtiar sehat saja. Bahkan Pak suami juga ikut-ikutan mulai rutin enema. Bukankah mencegah selalu lebih baik?

Pasca Kanker, Terbantu Yoga

Beberapa bulan terakhir, Mbak Arie juga rutin berlatih yoga. Menurut beliau, pasca operasi, beberapa bagian menjadi kaku, yakni di area yang diangkat kanker KGB dan payudaranya. Nah, menurut beliau lagi, yoga juga membantu mengembalikan kelenturannya. Selain itu, setelah yoga menurutnya insomnianya juga hilang.

Ngomong-ngomong soal yoga dan kaitannya dengan kanker payudara. Saya membaca di web Yoga Indonesia, bahwa ada banyak manfaat yang didapat dari latihan yoga untuk perawatan kankerpayudara, antara lain:

Menurunkan kadar stres – menurut penelitian di Iyengar Yoga di Washington St University, kadar hormon stres cortisol menjadi lebih rendah pasca yoga. Ini hal yang sangat penting bagi survivor kanker.

Mengurangi efek samping – yoga juga mengurangi efek pengobatan kanker misalnya: rasa lelah, sakit, bengkak, kaku, dan depresi.

Memberikan rasa percaya diri pada tubuh – Sebuah studi yang dilakukan di Indiana University menunjukkan bahwa  wanita yang mengikuti Hatha Yoga selama 8 minggu menunjukan tanda-tanda lebih fleksible, kuat, dan menerima tubuh mereka apa adanya.

Ikhtiar Berbuah Manis

Setahun pengobatan dengan disertai disiplin FC, kankernya dinyatakan clear. Namun demikian, setiap 6 bulan sekali beliau harus menjalani check up.

Ikut Ambil Bagian Dalam Edukasi Tentang Breast Cancer, SAlah SAtu Wujud Rasa Syukur
Ikut Ambil Bagian Dalam Edukasi Tentang Breast Cancer, Salah Satu Wujud Rasa Syukur (Sumber: FB Arie Primadewi Sukamto)

Sebagai salah satu penggemar status-status Mbak Arie, saya sering memperhatikan, dalam banyak status beliau menyertakan hashtag #SaklarSyukurHarusSelaluOn. Penasaran dong, jadi saya tanya beliau. Ternyata, saklar syukur harus selalu on, adalah motivasi hidupnya yang awalnya diajarkan oleh Gobind Vashdev saat Mbak Arie mengikuti self healing.

Perasaan syukur tentunya bisa membangun rasa bahagia yang bagi survivor (dan semua orang juga) sangat dibutuhkan untuk sembuh dan sehat. Salah satu teori yang menjelaskannya adalah begini: orang yang berbahagia cenderung memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. Teori lain menjelaskan: dalam kondisi tertekan dan tidak bahagia, kondisi kimiawi tubuh berubah. Keseimbangan asam-basa cenderung bergeser ke kondisi asam. Padahal, kondisi asam ini merupakan lingkungan yang nyaman bagi sel kanker untuk bertumbuh.

Oh ya, saat ini Mbak Arie aktif dalam sebuah organisasi yang aktif bergerak dalam pendampingan dan edukasi kanker juga termasuk SADARI. Tujuannya supaya enggak ada lagi yang terkena kanker atau setidaknya kanker ditemukan lebih dini karena sudah melakukan SADARI setiap bulan.

Nah, teman-teman, itu tadi pengalaman kawan saya Mbak Arie Primadewi. Semoga yang sudah di-share oleh beliau bisa memberi manfaat bagi teman-teman. Especially buat Mbak Arie, saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya telah meluangkan waktu melayani pertanyaan-pertanyaan saya.

Thanks to Mak Indah Nuria Savitri juga, telah berinisiatif menggelar kampanye ini. Semangat dan makin sehat dirimu ya, Mak. Salam cinta buat semua survivor. Tetap semangat ya teman-teman. #finishthefight #gopink #breastcancerawareness

Share

33 thoughts on “Menghadapi Breast Cancer Ala Arie Primadewi Sukamto : Pola Hidup Sehat Dan Saklar Syukur Selalu On

  1. Subhanallah, tampak bugar ya. Sahabatku juga sudah diangkat payudaranya. Skrg dia juga berhati-hati kalau makan. Tp aku kok blm pede raw food dr pasar tradisional ya? Gara2 acara investigasi2 di tv nih. Msh milih2 pake organik yg berarti lebih mahal. Kasian dompet :((

  2. Mbak, sungguh sangat menggugah hati, bahwa kebiasaan kita sehari-hari harus diperhatikan benar-benar ya. Hal kecil seperti mengkonsumsi makanan dan stress juga sangat memicu terjadinya penyakit.

    Terima kasih banyak sharingnya, salam buat mbak Arie yang telah berjuang melawan penyakit hingga akhrnya terbebas dan membiasakan hidup selalu positif.

    Saklasyukurharusselalumodeon

    1. Semangat terus ya Mbak Yervi Hesna. Insyaallah Sang Maha Penyembuh berkenan memberimu kesembuhan yang sempurna. Jika ada yang ingin didiskusikan seputar FC feel free to contact ya Mbak.
      Salam Hangat 🙂

  3. great story…saya pun sekarang penganut FC, walaupun masih bandel. Namun paling tidak sarapan pagi ekslusif buah dan minum air alkaline setiap saat semoga bisa membantu. Thanks for joining my #giveaways #campaign #finishthefight #gopink #breastcancerawareness

  4. Saya juga baru terdeteksi breast cancer mb, insya Allah kamis operasinya dgn dokter Alfiah. Semangat nih mau serius food combining. Tapi belum oernah nyoba raw food

      1. Insya Allah mb, sayurannya boleh apa sajakah yg raw food? Makan pare kalo direbus doyan banget, kalo mentah ga kebayang pahitnya:)

  5. Subhanallooooh…
    Cerita sangat menginpirasi..
    Harus lebih ketat Fc nya karna pernah operasi tumor payudara …
    Nauzubillah jangan sampe kambuh..

  6. Ngobati cancer memang harus dimulai dari diri sendiri, ya. Motivasi yg kuat utk sembuh, stay positif thinking dan memilih untuk bahagia. Baru kemudian dg sensirinya tergerak utk disiplin menjalani apapun demi kesembuhan. Salut utk cerita inspiratifnya…

  7. Asalamu'alaikum mbak, apkbar ? Mohon mf ganggu nih mba. Langsung aja aku cerita yo mba. Bulan Juli kmrin anakku (17 thn) operasi tumor payudara, ada sekitar 16 buah di kedua payudaranya. Kemarin cek up lagi, kata dokternya masih ada 6 lagi di kanan kiri (entah krn kurang bersih saat operasi apa numbuh lg). Disarankan dokter operasi lagi. bisanya operasi lagi sekitar awal Januari 2016, nunggu lburan semester kuliah. Mohon sarannya mba WYuliandari, saya harus bgmn (soal makanan sehari2, atau mungkin ada pengobatan alternatif) untuk mencegah tumbuh kembali ataupun mnyembuhkan tumor anak saya. Terimakasih banyak mba sebelumnya.

     

    1. Waalaikumsalam. Dear Ibu Nanik. Saya rasa, di tulisan ini, pengalaman Mbak Arie sudah cukup jelas saya tulis ya Bu. Dan jika Ibu masih kurang jelas tentang apa itu Food Combining, Ibu bisa search di blog ini dengan kata kunci “food combining”. karena di blog ini sudah sangat lengkap tulisan ttg food combining, dan akan sangat panjang jika saya tulis ulang di jawaban ini. 

  8. Soal kebiasaan makan mba arie sblm terdiagnosa kanker memang pada intinya makan makanan yang tidak seimbang alias justru sedikit sayur dan buah berpengaruh sekali terhadap kesehatan. Soal hubungan gluten, kedelai dan susu terhadap kanker saya baru dengar, jadi penasaran ttg evidence based keterkaitannya. Yg jelas bila berlebihan maka wajar menjadi penyumbang risiko kanker.

  9. Setiap baca ttg perjuangan pasien kanker aku suka menahan nafas. Luar biasa ya mba Arie ini… allhmdulillah aku jg bisa melewati peperanganku melawan kanker kolon *_*

  10. Sejujurnya tulisan mba menginspirasi sekali. Sepupu dipi saat ini jg sedang berjuang melawan kanker leukemia akut, kondisi lg mnurun, tdk bs kemo krn sdg tdk stabil. Perjuangan yg berat baik buat penderita maupun kluarga.

    Bbrp sodara dipi terkena penyakit kanker, kanker rahim, kanker usus, kanker hati, dan yg terakhir yg masih dlm kondisi berjuang itu yg kanker darah, sedangkan yg lainnya sdh tiada.

    Mohon ijin share tulisannya utk menyemangati n mnginspirasi yg lain ya. Terimakasih

  11. salam kenal mbak, sebelumnya mohon tanya, apakah mba Arie akhirnya membuang semua sel kankernya dengan pengangkatan payudaranya? atau sambil FC sel kanker ahirnya mati tanpa harus pengangkatan payudara?

    1. Setahu saya, Mbak Arie menjalani operasi. hanya entah apakah itu membuang jaringan keseluruhan, atau tidak, saya nggak paham. Sila baca buku terbaru beliau Think Pink, sepertinya sudah edar di toko buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!