Sejak awal bulan ini, saya sudah mulai aktif di kampus. Ini berarti juga, saya resmi menjadi pelaku LDR. “Ngapain sih repot-repot kuliah lagi?” atau… “aduh… kasihan anak-anak sama siapa dong?” dan pertanyaan-pertanyaan semacamnya sudah sangat biasa saya dengar. Bahkan sejak berbulan-bulan lalu.
Memilih untuk kembali kuliah, memang bukan hal mudah bagi saya. Salah satu hal terberat adalah berjarak dengan suami dan anak-anak, meski hanya untuk 4-5 hari dalam sepekan. Saya memang tipe Ibu yang biasa menyiapkan ini-itu buat keluarga, meski sibuk. Setiap pagi menyiapkan sarapan dan bekal ke sekolah anak-anak. Malam juga kembali memasak buat makan malam mereka. Rasanya ada yang “hilang” saat pagi saya tidak riweuh dengan urusan dapur. Dan bakda magrib saya juga bukannya disibukkan persiapan dinner, malah diisi tumpukan diktat dan tugas.
Namun ibu tetaplah ibu…. ditengah padatnya jadwal kuliah dan pekerjaan freelance yang makin rempong saja sejak hijrah ke Surabaya, saya tetap merasa harus menyiapkan sesuatu yang spesial buat suami dan anak-anak. Meski bukan olahan tangan saya sendiri, namun saya yakin energi cinta ibu akan sampai pada mereka lewat sajian yang saya pilihkan.
Suami dan anak-anak memang lidahnya Indonesia banget. Enggak neko-neko, yang penting mantap rasa nusantaranya. Si Kakak persis Mbah dan Ayahnya, penikmat pedas. Jadi salah satu hal yang saya pesankan pada Mbak ART kami adalah, “Jangan lupa selalu bikin sambal ya Mbak”. Ha….ha… sederhana ya, bahagia versi si bujang.
Ngobrol soal sambal, tinggal di Surabaya enggak lengkap rasanya kalau tak mencicipi dan membawa oleh-oleh sambal bawang Bu Rudi yang legendaris itu buat para kesayangan. Iya kan? Apalagi Bu Rudi enggak cuma jagoan bikin sambal bawang. Sambal ijo dan lainnya juga konon endeusss…
Karena di Surabaya agenda saya selalu padat, makan ya pilihannya selalu belanja online lah. Apalagi musim hujan begini, dan Surabaya sering hujan angin. Duh… rasanya bukan pilihan deh jika masih harus susah payah ke luar usai kuliah selesai. Enaknya kan leyeh-leyeh di kos, ngerjain tugas atau menulis, belanjanya online dan besok barang sudah tiba. Praktis dan hemat waktu banget. Akhirnya saya memutuskan belanja di Pesona Nusantara. Pesona Nusantara merupakan wadah bagi para UKM di seluruh Indonesia untuk menjual produk-produk mereka secara online. Produk-produknya berupa oleh-oleh baik makanan maupun non makanan dari berbagai kota di Indonesia. Termasuk Sambal Bawang Bu Rudi yang bisa dibilang oleh-oleh Surabaya paling populer. Pesona Nusantara ini, hadir dipersembahkan oleh JNE.
Enggak butuh waktu lama untuk mendapatkan Sambal Bawang Nan legendaris ini. Begitu masuk webnya, ketik nama makanan di pencarian, dan muncullah. Langsung klik beli. Lalu karena saya juga kehabisan stock bumbu pecel, maka saya berniat sekalian beli. Biasanya sih, kami suka pecel Madiun, tapi kali ini lagi pengen stock pecel Mojokerto. Bosan kali ya, kalau makan Pecel Madiun terus. Lagi pula kami pernah dapat dari tetangga bumbu Pecel Mojokerto yang rasanya ternyata cukup cocok di lidah kami. Nah… beli ini deh.
Transfer… dan enggak pakai lama sudah ada pemberitahuan pesanan kami on process. Esoknya (kebetulan saya lagi enggak di kos) udah dapat notifikasi pesanan sudah sampai. Wih…cepet banget ya? JNE gitu loh!
Dan inilah tanda cinta Bunda untuk ayah dan anak-anak. Wujud perhatian, bahwa meski jauh, soal sambel yang kelihatannya remehpun tetap Bunda pikirin dan pilihkan yang terbaik. Ah…. bayangin nanti si kakak makannya semangat dan hatinya hangat karena merasa tetap ada perhatian Bundanya. Begitu juga si ayah. Sedangkan buat adik, cukup sambal pecel buat cocolan raw veggies atau sayuran kukus kesukaannya.
Karena belinya banyak, saya punya empat botol, ini akan saya bawa ke kampus. Jadi pas nge-lunch bareng teman-teman, sambal ini bisa makin menghangatkan suasana makan. Biar deh mereka pada huh hah…huh hah kepedasan. Daripada mereka mati gaya makan begitu-begitu aja. Ha..ha…
Oh iya, di Pesona Nusantara ini terbilang lengkap lo, produk oleh-olehnya. Mau bolen-bolen an juga brownis dari Bandung, atau bolu-bolu menggugah selera dari Medan, bakpia Jogja, pia susu dari Bali, dan masih banyak lagi lainnya. Menurut saya, ini bisa jadi alternatif buat yang suka traveling, suka bawain oleh-oleh, namun ogah rempong. Kita jalan mah jalan ajah, urusan oleh-oleh serahin Pesona Nusantara, mudah dan anti rempong.
Baca tulisan lainnya :
Cara Membersihkan Lantai Super Mudah, Cepat dan Efektif dengan AVARO EVOCS
Cara Ampuh Mengatasi Kulit Kering dengan Krim Wajah untuk Bayi Mama’s Choice Baby Daily Nourishing F...
Jaga Nasi Sehat, Ketahui 3 Hal Penting untuk Memasak Beras Hitam Menjadi Nasi Hitam yang Enak dan Pu...
Minyak Angin Sagha : Kehangatan Alami dalam Botol Mungil
Hidup Sehat Menyeluruh, Cara Cerdas Antisipasi dan Proteksi Kanker
Memilih Blender Yang Tepat Untuk Dapur Sehat
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
praktis banget mba, wah ngga perlu repot ni kalau pengen jajanan manaa gt
Iya… kalau pas bepergian juga gak perlu tentengan berat-berat. Ha..ha… oleh-oleh biar diurus Pesona Nusantara ajah…
Wahh aku mau coba ah pesan di Pesona Nusantaraa…. BTW nggak ada limit dalam kuliah. Semangat yahh Mbakkkk..
Walau LDR dengan keluarga menyiksa, tapi kan nggak lamaaa 💪🏻
Makacihh ya Incess, adik Mbak yang manisss…. btw makanan khas dari tempat incess yg enak apa? AKu mau coba cari di Pesona Nusantara.
Setuju. Makan tanpa sambal bisa bikin mati gaya sekaligus mati rasa.
Baru tahu juga ada Pesona Nusantara, boleh juga nih mbak.
Hari gini, semua serba di jari.
Beuhhh… bener Kak. Macam ada yang kurang rasanya. Anakku yang lelaki ini, kalau dilarang makan sambal, makannya jadi sedikit. Ha..hayy…
terpesona pada sambalnya aku …
Puedesssse nampol Mbakyuuu
Wah mba Wid, salut sama semangatnya. Selalu ada pengorbanan ya mba sayang, yang penting keluarga support penuh.
Wahhh, kadang aku emang pengennya yg praktis-praktias kaya gini. Asikkk ulasannya bisa jadi rekomendasi buatku.
SEbenarnya kapan hari sakaw bolen bandung ituloh Zia. Tapi krn diperkirakan pas dia nyampai aku lagi nggak di tempat, jadi masih ditahan dulu. Ha..ha…
Selamat kuliah kembali ya. Setidaknya bisa menularkan semangat pada anak2mu bahwa sekolah tidak mengenal kata cukup. Btw, aku suka sambal ibu rudi cuma..kedikitan isinya perasaan aku mah..hehehe
Nanti kusampein deh Mba, ke Bu Rudy, ha..ha… biar setoples dibanyakin ya isinya. Atau dibikin kemasan gede yaaa
beuh berarti klo aku lagi kangen kripik pisang Lampung, bisa pesan juga ya mbak 🙂 penasaraaaan
Bisa banget Mbak. Kripik pisang, kapan aku ceki-ceki banyak betul pilihannya. Temanku juga kapan hari baru beli kripik pisang di Pesona Nusantara ini juga, buat oleh-oleh pas traveling.
Wah coba ah.. Sejak beberapa hari lalu suamiku ngidam lunpia asli Semarang.
Ayoookkk langsung beli Mba Dian. Kasian nanti ngiler looo
aku kalap waktu belanja di Pesona Nusantara kemarin, terutama sambalnya, enak-enake
jaman sekarang yang bikin ngiler itu gampang didapatkan dari inet ya mak 🙂
Uwaaaah, berarti hrs aku liat ini websitenya :D. Kalo udh berhubungan ama kuliner, pastilah ga mau ketinggalan mba :p. Penasaran ama oleh2 dr kota2 lain juga
wah sambal bu rudy itu memang legendaris, tak mampu dikalahkan oleh oleh2 sajian nusantara ala artis yang mendadak pada bikin toko kue itu 🙂
Itu sambel Bu Rudy kepengen banget pas ke Surabaya ga sempet beli ternyata ada pesona nusantara yang bisa wujudin 😀 makasi mba jadi tau deh aneka oleh2 yang kepengen bisa beli online
Asiiikkk bisa order sambal bu Rudy. Favorit saya banget itu sambelnya 🙂
Salam kenal mba wid.
Tulisannya aku suka😊
Aplikasinya ini sudah bisa di Pakai di semua Indonesia kah mba.dan sistem expedisinya berapa lama.
salam kenal ini komentar yang benernya mba
Bisa mas, kalau ke tempat saya ini cuma sehari saja. Entah kalau kota lain. saya di surabaya.
Emang bener mba, sambal itu jadi semacam penghubung saya dan suami, kadang beliau suka menanyakan kalau tak ada sambal di meja makan