Kami memang bukan orang kaya, sebenarnya untuk travelingpun kami harus menabung dan memikirkan berbagai strategi untuk menghemat biayanya. Namun, mengingat traveling itu banyak banget manfaatnya, maka kami selalu mengusahakan secara berkala bepergian, meski ke tempat yang tidak terlalu jauh. Bahkan, hutan kecil dekat rumah, cukuplah. Dari pada enggak piknik sama sekali. Haha.
Baca Juga:
Petualangan Ala Ransel Jember-Bali
Mengunjungi Bromo Bersama Anak-anak
Berikut ini beberapa manfaat yang didapat anak-anak kami dari aktifitas traveling.
Daftar Isi
Belajar Tanpa Merasa Diajari
Traveling mengajari anak-anak kami baaaanyak sekali hal. Berperjalanan mengunjungi objek alam, membuat anak-anak mengenal dan mengindra sendiri keindahan alam negerinya. Mengunjungi museum, membuat anak-anak saya tahu berbagai hal yang diceritakan didalamnya. Mengunjungi beberapa Kraton, dan tempat-tempat bersejarah, membuat anak-anak kenal dengan sejarah dan budaya nenek moyangnya.
Pokoknya, pergi kemanapun, anak-anak tanpa sadar ternyata telah mereguk begitu banyak pengetahuan tanpa mereka merasa diajari. Tanpa mereka merasa dituturi.
Baca juga:
Belajar Ekosistem Pasang Surut di Ekowisata BJBR Probolinggo
Berlatih Sabar
Asa, anak sulung kami memiliki sedikit kesulitan dalam behaviournya. Saat kecil, anak ini bahkan seringkali dicap sebagai autis, hiperakitf, endebrai…endebrai… oleh orang yang kurang paham. Semua karena perilakunya yang cenderung terlalu ekspresif dan kurang sabaran. Berperjalanan mengajari anak saya ini untuk berlatih sabar. Mulai dari sabar berburu tiket murah, sabar mencari akomodasi murah meriah, sabar mengantri di stasiun dan tempat-tempat lainnya, dll.
Mengasah Empati
Banyak hal yang ditemui anak-anak dalam setiap perjalanan. Orang tua yang masih tetap setia menyunggi dagangannya, telah mengajarkan anak-anak arti perjuangan. Penyandang disabilitas yang tetap berusaha bekerja, Mbok-mbok bakul yang berdesakan di bus, dan ah….banyak lagi. Itu, mengasah empati mereka.
Bergerak …bergerak!
Anak perempuan kami, Raniah, adalah gadis cilik yang sangat aktif dan menyukai aktivitas berkaitan dengan olah raga, bela diri dan outdoor activity lainnya. Sebaliknya, sang kakak justru anak lelaki yang sering banget mager. Haha. Ini sampai-sampai terlihat juga dari perawakan mereka yang berbeda. Si adik super ramping dan kakak cenderung berisi.
Sebagai ibu, saya enggak rela dong membiarkan anak kurang gerak begitu. Tapi, Kak Asa susahnya kalau diajak bergerak. Bahkan ketika kami ajak jogging ke alun-alun di minggu pagi, dia jauh lebih tertarik pada jajanan yang dijajakan di CFD daripada joggingnya. Weleh….
Nah, traveling ini adalah cara untuk membuat bocah lanang ini mau bergerak tanpa dipaksa. Biasanya, jika dalam travelling tersebut tidak terlalu ekstrem medannya atau tidak terlalu membutuhkan waktu jalan kaki yang sangat lama, dia akan dengan sukacita menjalaninya. Nah, senang bangetlah saya. Enggak perlu ngomel-ngomel untuk menyuruhnya bergerak, dia akan senang hati berjalan kesana kemari.
Berdekatan Dengan Kami Orang Tuanya
Traveling membangun ikatan yang lebih kuat antara anak-anak dengan kami orang tuanya. Ini karena selama travelling, fokus kami biasanya adalah menikmati kebersamaan dengan mereka. Kami akan sedikit sekali menyentuh gadget, dan biasanya sudah tidak memikirkan soal kerjaan. So, perjalanan demi perjalanan makin menguatkan cinta kasih kami sebagai keluarga.
Nah, apakah teman-teman juga suka travelling bersama anak-anak? Yuk cerita pengalaman traveling dan manfaatnya buat anak-anak teman-teman.
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
wow seru bener.
pe er terbesar adalah mengajak krucil travelling. selalu tertunda hikz. habis baca ini jadi semangat ngajak bocah travelling.
paling susah memang mengajari anak – anak untuk bersabar. Tapi, kalau berhasil bahagia rasanya ^^
Berlatih sabar. setuju banget bunda! Saya juga menyadari, saat traveling banyak hal yang membuat saya belajar bersabar. Mulai dari nunggu delay, ngantri toilet di kereta maupun di pesawat, sabar menunggu sampai tujuan dan masih banyak lagi.