“Kenapa libur ini lama sekali, aku kangen sekolah, kangen teman-temanku”
Perasaan saya campur aduk mendengar keluhan anak gadis ini. Satu sisi, saya senang, karena ternyata sekolah telah menjadi tempat yang asyik, yang menyenangkan bagi putri kami. Tujuan kami memasukkan dia ke sekolah, tercapai sudah. Iya, tujuan kami menyekolahkan anak-anak memang supaya mereka have fun saja. Bisa bermain, bersosialisasi, hepi-hepi dengan teman-teman dan gurunya.
Di sisi lain, saya juga merasa bersalah. Duh..berarti kegiatan selama liburan bersama keluarga, mungkin terasa kurang asyik baginya. Iya sih, saya penuh keterbatasan. Terbatas waktu buat anak gadis, karena banyak ngurus anak lelaki yang baru saja dikhitan.
Kalau dipikir-pikir, mungkin harapan saya terasa terlalu sederhana. Saya dan suami memang terhitung santai kalau masalah pelajaran anak-anak. Anak-anak kami tak ada yang ikut les pelajaran. Tapi kami tetap menawarkan kalau-kalau mereka mau ambil les sesuai minat mereka, mungkin musik atau apalah. Hanya, memang sampai saat ini anak-anak kami belum ada yang tertarik.
Terkadang saya merasa iba dengan anak-anak Indonesia masa kini. Membuka buku-buku pelajaran anak-anak, saya kok merasa banyak sekali ya, yang mereka harus pelajari. Mereka sekolah dari pukul tujuh pagi dan pulang mendekati pukul 3 sore. Terkadang pulang masih membawa PR. Anak-anak kami masih cukup beruntung, PR nya tak setiap hari, jadi, di rumah mereka bisa bermain atau beraktivitas sesuai minat mereka.
Gambaran anak-anak Idonesia yang ideal kalau menurut saya, sebenarnya ya mendapat cukup kesempatan untuk bermain. Karena bagaimanapun, bermain itu kebutuhan buat mereka. Tidak percaya? Buktinya, anak-anak saya terkadang saat saya minta tolong sesuatu, mereka berdalih, “aku sibuk, Bun”. Dan ketika saya tanya, sibuk apa? Mereka jawab. MAIN! Ya… bermain, bagi mereka adalah urusan penting, lo. Haha….mungkin ini hanya sebuah penyederhanaan. Tapi insting saya kok mengatakan ini benar.
Sungguh beruntung sekelompok anak-anak di kota sebelah ini. Seorang kawan yang luar biasa, memfasilitasi mereka untuk dapat bermain-main dengan aktivitas penuh gizi untuk jiwa raga mereka. Lihatlah foto ini … sungguh ekspresi mereka sangat cukup untuk menjelaskan perasaan mereka.
Kegiatan anak-anak ini adalah salah satu aktivitas yang digerakkan oleh kawan-kawan di BERBAGI HAPPY, Jember. Saya sebut salah satu, karena banyak sekali kegiatan yang dibuat oleh mereka. Berbagi Happy sendiri, muncul dari pemikiran Mas Riyadi Ariyanto, sang motor, bahwa sekolah belum menjadi tempat yang dapat melayani anak. Sekolah belum dapat menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar, berimajinasi dan mengembangkan potensi siswa. Saya sendiri pernah mengunjungi Berbagi Happy, sayang sekali pas tidak ada aktivitas dan kebetulan Mas Riyadinya sedang di tempat. Jadi kami main-main saja di sana bersama anak-anak. Baca juga: Berbagi kebaikan menjadi lilin untuk menyalakan jutaan lilin lainnya.
Saya berharap bakal lebih banyak lagi Berbagi Happy lainnya di tempat-tempat dimanapun di Indonesia. Anak Indonesia harus terlayani kebutuhannya, termasuk kebutuhan pentingnya untuk bermain dengan hepi, berimajinasi dan tumbuh mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya.
Selamat hari anak nasional, anak-anak Indonesia
Semoga kalian selalu berbahagia.
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me