Bepergian sendiri? Why Not? Sepintas memang terdengar biasa saja bagi sebagian orang, apa yang aneh dengan bepergian sendirian? Ya, perempuan di Indonesia memang terhitung masih beruntung bisa bepergian sendirian tanpa dilarang oleh aturan negara. Namun demikian, banyak juga perempuan di Indonesia yang masih ragu atau takut atau pun merasa kurang nyaman saat bepergian sendiri. Apalagi jika harus menempuh jarak yang cukup jauh.
Saya sendiri mulai bepergian sendirian menempuh jarak lumayan jauh (lebih dari 200 kilometer dari rumah) sejak lulus SMA. Untuk urusan kuliah ya pasti bepergian sendirian, emang mana bisa minta diantar orang tua? Haha. Namun memang saat menikan dan punya anak, sempat lama tidak melakukan perjalanan sendirian. Ternyata bepergian sendirian ada juga manfaatnya. Bagi saya pribadi seperti inilah manfaat bepergian sendirian.
Manfaat Bepergian Sendirian Untuk Saya
Saat menikah, sempat lama sekali tidak melakukan perjalanan sendirian. Ya, ke mana-mana selalu bareng pasukan lengkap. Bahkan jalan-jalan ke medan sedikit ekstrem seperti gunung, juga mengajak anak-anak. Sementara tugas-tugas dinas yang mengharuskan ke luar kota memang sering saya tolak masa anak-anak masih kecil. Ketika kemudian saya kembali berperjalanan sendirian saya baru merasa, ternyata banyak manfaat bepergian sendiri buat saya, diantaranya:
- Saya mendapat waktu berjarak dengan rutinitas, merenung dan lebih banyak berkomunikasi dengan diri sendiri. Sungguh, ini asyik sekali.
- Menaikkan Level Percaya Diri dan Kegembiraan
Call me norak, gapapa deh. Tapi sungguh, setiap habis bepergian sendirian saya merasa PD saya naik sekian level, begitu juga dengan kegembiraan. Bepergian sendirian biki hepi. Bukan berarti bepergian dengan keluarga atau teman enggak bikin hepi, lo. Beda aja gitu. - Melatih diri Kembali Mandiri
Kadang karena ada suami yang siap siaga selalu mengulurkan tangan, saya merasa ada saat saya terlalu manja. Nah, bepergian sendiri ini mau enggak mau bikin saya harus mandiri.
Hal-hal yang Dikhawatirkan Saat Solo Traveling
Ya, gimana ya, namanya juga seorang ibu. Kalau mau pergi-pergi pasti deh banyak yang dipikirkan. Apalagi pergi sendiri, meninggalkan keluarga di rumah. Saya sudah hafal betul rasanya. Ini beberapa hal yang terkadang menjadi kekhawatiran saat akan bepergian sendiri:
Khawatir keluarga di rumah
Walau suami adalah tipe yang apa-apa bisa dikerjain termasuk urusan dapur, anak-anak pun udah bisa mandiri, tetap aja kadang kepikiran. Ntar, kalau pas saya pergi mereka makan apa? Ngemil apa?
Khawatir keamanan perjalanan
Selain itu, ya namanya pergi seorang diri ya terkadang masih kepikiran perjalanan saya nanti amankah? Apakah transportasi yang saya pilih nanti dapat membawa saya dengan selamat hingga tempat tujuan? Untuk mengatasi hal di atas, yang terbaik adalah memilih moda transportasi yang saya nilai paling aman, selebihnya ya berdoa, memasrahkan keselamatan diri hanya pada penjagaan Allah.
Khawatir kondisi akomodasi yang kurang sesuai dengan ekspektasi
Nah, kalau ini berhubungan dengan pengalaman dua kali menginap di penginapan yang rada horor. Salah satunya saat keliling Jawa Tengah bersama keluarga tahun 2016 lalu, dapat hotel rada nyeremin pas nginap di Purwokerto. Untungnya itu ramean sekeluarga jadi ya gak apa-apa. Nah, yang serem lagi pas kebetulan sendirian ke Yogya, waktu itu karena anggaran mepet dipilhlah sembarang penginapan asal harganya cocok. Ternyata lumayannnn…. Lumayan seram. Wkwkwk.
Tips Agar Tetap Aman dan Nyaman Selama Solo Traveling
- Ketahui dengan baik kota tujuan
Saya biasanya banyak-banyak browsing tentang kota tujuan. Lalu juga mencari teman-teman dunia maya yang bisa ditanya-tanya kondisi kota tersebut, syukur bisa nemani kesana-kemari. Haha. Aman. - Persiapkan Keluarga yang Akan Ditinggal di Rumah
Nah, biar perjalanan saya juga bisa saya nikmati, tentu kekhawatiran meninggalkan keluarga harus diantisipasi. Maka, biasanya jauh sebelum bepergian saya member tahu rencana kepergian saya pada suami dan anak-anak. Lalu juga mengecek agenda anak-anak di sekolah, siapa tahu ada jadwal ulangan atau tugas tertentu yang butuh bantuan orang tua. Sebelum pergi saya juga menyetok cemilan dan bahan makanan lain di lemari es. - Persiapkan Akomodasi yang Nyaman
Dalam memilih akomodasi, saat pergi sendirian biasanya yang menjadi prioritas adalah keamanan dan kenyamanan. Itu mengapa penting banget mengecek review akomodasi yang akan dipilih dan tentu juga menyesuaikan dengan itinerary. Saya biasanya akan memilih akomodasi yang tidak terlalu jauh dari stasiun/bandara tempat kedatangan saya. Biasanya saya juga memeriksa ratingnya. Kalau bisa sih, lokasi ok, review banyak yang positif, rating cukup tinggi dengan harga masih terjangkau dompet saya. - Antisipasi Kondisi-kondisi Darurat
Misalnya nih, walau memegang e-ticket saya masih membawa versi yang tercetak. Hihi… bukan parno ya, cuma antisipasi aja. - Persiapkan Transportasi
Dari kota saya ke kota tujuan, kalau tidak terlalu jauh saya prefer kereta api. Aman lah ya. Pernah suatu saat karena ada banjir di aderah tertentu dan kereta tidak dapat melintas, akhirnya saya naik bus. Byuh… ternyata faktor U tak bisa diabaikan pemirsah…
Nah, kalau pergi-perginya jauh, ada kalanya harus pakai pesawat. Iya, kan? Saya sih, suka bepergian dengan pesawat, nyaman dan cepat. Yang kadang agak perlu dipikirkan adalah transport ke bandara atau dari bandaranya. Kalau perginya rame-rame sih bisa pilih sewa mobil yak? Tapi kalau sendirian aja, saya ngerasa rugi aja sih pakai mobil carteran, mubazir gitu karena banyak space kosong dan bayarnya lumayan mahal. Jadi, kendaraan umum lainnya tampaknya lebih oke.
Kalau di Surabaya, dari Bandara Juanda mah udah hafal betul. Biasanya transport ke bandara sih pakai taksi online. Kalau dari bandara saya pakai Bus Damri, trus turun di halte depan terminal Purabaya. Dari situ baru deh order ojol buat ke kosan. Atau, kalau langsung mau pulang ke Bondowoso, order ojol buat ke stasiun Sidoarjo buat lanjut naik kereta.
Nah, bagaimana ya kalau musti pergi sendirian di Jakarta? Selama ini sih sering ke Jakarta untuk urusan kerjaan yang mana transport ke bandara udah gak perlu saya pikirkan lagi. Selalu dijemput dan diantar dari dan ke bandaranya. Tapi gimana kalau besok-besok harus pergi sendiri? Sumpah, berkali-kali ke Jakarta belum ngerasain kendaraan umum di sana. Wkwkw.
Transport Bandara dengan Big Bird
Saya baru tahu (kemana aja, Buk?) ternyata ada yang namanya Big Bird Airport Shuttle. Ini adalah layanan shuttle bus Big Bird by PT Blue Bird Tbk untuk kawasan Jakarta. Layanan transportasi ini disediakan untuk pengguna yang membutuhkan transport bandara dengan rate yang terjangkau. Big Bird Airport Shuttle ini dapat dipesan dengan mudah via Traveloka, lo.
Menurut saya, dengan hadirnya fitur Transportasi Bandara ini, pelanggan dapat merencanakan perjalanan ke dan dari bandara dengan lebih tenang karena layanan transportasi antar jemput dapat dipesan lebih awal. Selain itu, untuk Big Bird Airport Shuttle ini harganya emang sangat terjangkau dan skedulnya cukup fleksibel pula dengan pilihan jadwal yang cukup banyak. Jadi bisa menyesuaikan dengan jadwal flight ya, gak harus kelamaan nunggu.
So, next saya udah siap kalau harus ke Jakarta sendirian tanpa penjemputan di Bandara, karena sudah ada Big Bird Jakarta yang bakal bisa mengantar saya sampai tujuan. Ayo pesan big bird jakarta. Ayo aja sih kalau saya.
Nah, itu 5 hal penting jika akan bepergian sendiri, ala saya. Bagaimana dengan teman-teman? Punya kiat khusus agar perjalanannya lancar dan tetap aman?
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Kalo udah berkeluarga.. solo traveling emang kadang kepikiran sama yang di rumah ya.. hehe beda dg waktu masih belum berkeluarga.. etapi skr ibukku yg khawatiran kalo aku lg solo traveling hehe
Wohhh..iyo bener. Aku kalau pergi jauh, Ibukku yo rempong. Apalagi kalo pergi-perginya numpak pesawat. haha.
Whoaaa asyik nih kalo ada transportasi dari bandara yg bisa dipesan via Traveloka.
Aku jg demen solo trveling mba…. tapi ga enaknya tuh kalo sholat ga ada yg dimintai tolong jagain tas hahahahahh
Nah, itu dia Mbak. Maka kalo pergi sendiri sebisa mungkin bawaannya ringkas. Tapi susah juga kalo perginya lama ya. Haha…
Aku pengen jalan-jalan dewean. Pengen banget malah 😭😭😭
Tpi belum kali sekarang yaa huhuhu
Nti kalau anak2 wes gede tak mlaku2 dewe 😂
Sabar…sabar… aku sempat gak pergi2 sendiri itu ada kalo 8-10 tahun. Pas kemudian pertama kali bepergian sendiri lagi, aku rasanya kaya norak gitu. Hepiiii
Aku. ..aku mba tipe perempuan yang takut kalau bepergian sendiri. Apalagi kalau cuma berdua ama Erysha yang masih kecil. Lebih takut lagi. Gara2 dulu suka lihat berita yang serem-serem, aku jadi parnoan terus suka nggak tenang. Kalau udah gitu suka berdoa hihihi.
Walau takut aku berusaha ngelawan rasa takut aku waktu kepaksa pulang cuma berdua ama erysha dari bandung ke tangerang selatan atau sebaliknya. Berani karena kepaksa oleh keadaan wkwkwkwk. Soalnya suaminya kerja atau lagi sakit. Jadi kudu tangguh 😂
KAlau travelling sendiri harus cari tahu dulu tempatnya ya, nanti di sana naik apa, mau ke mana. Tapi enaknya skr banyak teman blogger di mana-mana jadi bisa mudah tanya2
Wah jadi ingat aku dulu, kuliah di jawa ortu di kalimantan. Kemana2 sendirian. Sayanh dulu belum ada big bird ini. Ortu sih yg banyak khawatir. Akunya seneng aja jalan2 sendiri hehe
Mengetahui transportasi di sana (tempat tujuan) itu penting banget. Kalau modal nekat ya kudu siap2 mbolang. Kaya aku tuh pernah bepergian dan adanya bus itu pagi sementara sampai terminal dini hari. Wegelasih deh
Betul sekali. Bepergian sendirian bukan cuma memikirkan diri sendiri bisa apa ngga. Tapi yg di rumah juga harus ditenangkan bahwa semua baik2 aja.
jadi ndak perlu puasing ya memikirkan transportasi yang bakal dipakai setelah keluar dari pesawat untuk ke tempat di daerah Jakarta. Jadi kepingin coba nich, duh mau traveling ke mana ya?
Kalau udah berkeluarga harus prepare lebih banyak ya Mbak pas mau solo traveling kayaknya. Aku dulu jaman masih single suka solo traveling, tapi sejak berkeluarga belum pernah karena anak masih kecil sih
Pakai big bird kalau pergi bersama group memang lebih enak. Supirnya juga cukup friendly dan berpengalaman.
Iya mbak aku juga terbiasa pergi sendirian, biasanya cari tahu dulu nanti di sana wara-wiri pakai apa dan rencanakan mau kemana saja..
Supaya di tekape tidak kleleran ya, Mbak Dew. Wkwkwk
Klo aku pergi sendirian, harus jelas dulu tujuan dan maksudnya, jadi dah memetakan nanti mau kemana dan gimana, soalnya ga pede, udah sendirian, ga jelas pula nanti disana, dah brasa anak hilang hahahaha…
Aku udah gak pernah lagi nih solo traveling. Punya anak kecil bikin worit. Padahal kangen juga. Bikin diri berani. Maksain berani lebih tepatnya. 😀
Hayuk mba kapan2 pas di Jakarta kita order Big Bird yuk. Kayaknya kita belum pernah klinong2 Jakarta ya. Taunya turun dari bandara udah ada yang jemput :))
Yukkk Mbak. Haha…murce pisan ya.
Bepergian sendiri adalah hal yang menantang. Tapi saya masih takut mewujudkannya. Takut kenapa-kenapa, soalnya saya ini bingung arah… 😅
Mulai dari yang dekat aja dulu Mbak. Haha…
Dulu sewaktu masih single suka bepergian sendirian, sekarang udah ada dua buntut jadi agak Susan buat bepergian sendirian.
Kalau saya, jalan sendirian beraninya ya traveling yang deket-deket, seperti tetangga kabupaten gitu. Kalau jauh saya belum berani. Hiks hiks..
Betul Mbak. Mulai dari yg dekat dulu. Lama-lama jadi antar provinsi, trus antar pulau, trus antar negara. haha
di beberapa kondisi aku lebih prefer solo traveling, mba…karena lebih “bebas” hehehehe..
iya sih ada beberapa kekurangannya, tapi kadang solo traveling malah lebih seru ya..
Nah, iya. Emang masing2 ada plus minusnya sendiri sih ya. Cuma yang namanya traveling, mau kayak apapun tetap wae asik.
Udah satu tahun ini saya sering pergi sendiri dan biasanya nyampe di kota sendiri atau kota tujuan udah tengah malam. Padahal jaman masih lajang kemana-mana sendiri. Sejak nikah justru kebiasaan diantar paksuami, hihiii.
Kemarin waktu mau ke bandara, dari stasiun Senen udah tengah malam. Untungnya udah pesan mobil jemputan bandara, jadi ya enjoh aja sih.
Iya ya mbak, bener. Solo traveling ini mmg meningkatkan kepercayaan diri. Aku aajah kalau ada acara blogger di Surabaya misalnya, skrg seringnya brkgt sendiri. Tp tetep lah, info2 ke suami sampai mana-mananya
Bener bngt tipsnya tapi kadang ya biarpun yeah dipersiapkan tetep ajaa kepikiran yg dirumah blum bisa bnget pergi traveling lama mba,,
Aku gak usa pergi jauh, kak…
Cuma nunggu anak sekolah, trus nongkrong di perpus sendirian tanpa digandoli bocil dan gak ditemenin suami ajaa…hepi banget rasanya.
Gak biasa…
Karena biasa ngobrol, jadi mendadak sepi…tolah-toleh di mobil sambil nyetir.
Skrng semenjak jd ibu nih yg agak berat ninggalin anak2 apalagi kalau masih krucil, tapi emang sesekali perlu ya mbak supaya bisa refreshing 😀
Tapi. biasanya aku kalau pergi sendirian krn kerjaan aja, kalau krn piknik takangkut semua hihihi
Mba Wid keren euy
traveling sendirian
tapi aku juga pernah ding hahaha
kemana-mana dewe tapi lebih asik kalo yang butuh ketenangan
sejak menikah baru dua kali solo travelling, tetap aka kepikiran orang rumah hehhee. Kemarin pas ke Jakarta mau ke bandara gak sempat nyoba layanan ini.