Kerja sama ASUS Indonesia dengan Ibu-Ibu Doyan Nulis dalam penyelenggaraan webinar “Perfect Device Built for Your Business” nantinya akan diikuti dengan blog competition. Materi blog competition ini diambil dari 4 seri webinar dan produk ASUS Expert Series.
Sebagai informasi saya tuliskan di blog ini 4 seri webinar yang diselenggarakan setiap hari minggu mulai jam 19.00 adalah:
Digital marketing with ASUS DT/AIO pada 29 November 2020 lalu. Pembicara materi ini Heri Ardin, Founder Socialselling.id dan Partner and Director ADVIKA.ID
Secure Your Business with ExpertBook Series pada 6 Desember lalu Dr. Budi Sulistyo, CISA, Expert Consultant PT Sharing Vision Indonesia menjadi pembicaranya.
Sustainable Growth with Chromebook pada 11 Desember dengan pembicara Victor Asih, motivator, public speaker, IT Consultant & Mentor of Business Start Up and Technology Innovation.
Professional Design with StudioBook pada 17 Desember dengan pembicara Ilham KS, Owner motionvalley studio, dosen visual fx, dan praktisi industri kreatif.
Daftar Isi
Sekilas tentang Webinar ASUSxIIDN
Webinar pertama tentang Digital Marketing lalu sungguh menggembirakan. Peserta antusias mengikuti acara ini dan mendapatkan pencerahan seputar dunia marketing di era digital sekarang ini. Saya cuplikan tentang skema digital marketing seperti di bawah ini.
Sengaja saya cantumkan karena digital marketing ini terkait erat dengan teknologi dan penguasaannya. Dari ilustrasi di atas, kita bisa melihat bahwa konten digital marketing lahir karena penguasaan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi.
Selain teknologi yang ‘terlihat’ seperti di atas seperti desain web, ada teknologi lain yang “tidak terlihat” ketika sebuah content digital bertebaran di internet yaitu masalah keamanan data. Pencurian data, mengubah penampilan website bahkan membuat website tidak bisa diakses dan beragam bentuk kejahatan digital menjadi hal yang sangat penting untuk kita ketahui.
Karenanya pada webinar sesi kedua pada minggu 6 Desember lalu, dihadirkan pakar keamanan data Dr. Budi Sulistyo CSA. Materi data security ini , meskipun hanya mengulas secara umum dan permukaan saja, ternyata terhitung materi yang berat. Saya pribadi perlu mencerna lebih keras untuk bisa memahaminya. Apalagi banyak istilah-istilah yang berhubungan dengan keamanan data yang susah untuk ‘ di-Indonesia-kan’.
Contoh materi yang disampaikan oleh Dr. Budi Sulistyo CSA di bawah ini mengenai pencurian data yang dilakukan secara teroganisir.
Munculnya Ide Tulisan ini
Terlepas dari materi tersebut,ada hal yang mengusik saya baik sebagai bloger ataupun ketua Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yakni beberapa inbox dari bloger atau penulis atas ketidakberanian mereka untuk mengikuti lomba blog bertema yang berhubungan dengan teknologi tersebut. Termasuk juga survei yang saya lakukan di instagram. Berangkat dari hal tersebut, ide tulisan ini lahir.
Tulisan ini tidak berisi pengalaman saya dalam penulisan produk tekno lebih khusus untuk kompetisi blog. Tulisan ini berisi pemikiran atas kondisi yang sudah tidak menjadi pembicaraan lagi yakni keterkaitan teknologi dan perempuan. Oh ya, sebelum menuliskan lebih dalam mengenai ide perempuan dan teknologi, saya sudah menuliskan yang bertemakan teknologi, dalam hal ini produk ASUS.
Tulisan pertama bisa dibaca di Cara Mengulas Produk Teknologi untuk Memenangkan Lomba Blog. Tulisan kedua Cara Memenangkan Lomba Blog Bertema Techno. Adapun tulisan ketiga atau terakhir yang lebih teknis akan saya posting dalam waktu dekat ini.
Mengapa Saya Perlu Menuliskan ini?
Pertama, karena saya seorang perempuan yang diberi kesempatan menempuh pendidikan tinggi teknik sehingga tahu manfaat teknologi dalam aktifitas sehari-hari. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi, teknologi secara umum meningkatkan standar kualitas hidup.
Kedua, saya sebagai ketua komunitas ibu-ibu Doyan Nulis yang baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas, menaruh perhatian tinggi terhadap segala hal yang berhubungan dengan perberdayaan perempuan melalui jalur menulis, baik blog, buku, novel ataupun media lainnya seperti surat kabar dan radio. Melalui jalur penulisan inilah, tersurat keinginan untuk mengkomunikasikan hal yang berhubungan dengan teknologi pada tema-tema yang saya tulis.
Ketiga, yang terpenting adalah saya seorang ibu dari dua anak dan sebagaimana ibu-ibu yang lain memiliki peran menjadi guru pertama bagi putra-putrinya. Pendidikan di rumah yang dilakukan ibu terhadap anaknya, termasuk mengenalkan mereka pada teknologi yang sudah menjadi barang kebutuhan sehari-hari, menjadi sangat mendasar. Termasuk di dalamnya mengenalkan teknologi informasi, perangkat handphone dan laptop. Bagaimana memanfaatkan teknologi yang ada ini untuk pendidikan anak-anak termasuk mengasah kemampuan yang berguna jika mereka dewasa nantinya.
Mengapa Teknologi Penting bagi Perempuan?
Akses terhadap informasi menjadi kunci pendidikan termasuk melek terhadap teknologi. Sayangnya, di negara berkembang sejumlah 25% perempuan tidak memiliki aksesi ini dibandingkan laki-laki. Penelitian yang dilakukan Intel dan Dalberg Global Development Advisors pada tahun 2019 lalu mengungkapkan fakta ini. Keterbatasan pada akses informasi inilah menjadi pekerjaan rumah bersama di poin pertama.
Penelitian dari dua lembaga tersebut mengungkapkan bahwa perempuan dengan akses informasi yang mudah dan akrab dengan teknologi maka akan mendapatkan work-life balance dan membantu mempermudah kehidupan. Ada banyak keuntungan yang didapatkan dengan melek teknologi seperti 30 % digunakan membantu menambah penghasilan bahkan 45% digunakan untuk bekerja secara penuh dan mencari pekerjaan. Prosentase yang jauh lebih besar yakni 80% memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi yang luas mengenai dunia luar dan menambah wawasannya.
Sayangnya, dari hasil penelitian ini terungkap fakta, masih banyak keluarga yang memprioritaskan anak laki-laki untuk mendapatkan akses teknologi informasi dengan menyediakan fasilitas gadget ataupun laptop dibandingkan dengan anak perempuan. Perbedaan perlakukan yang bias gender ini berkontribusi atas ketertinggalan perempuan terhadap informasi dan pemanfaatan teknologi.
Berdasarkan laporan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, akses teknologi yang tidak seimbang untuk kaum perempuan akibat dari kesenjangan jender, terjadi di daerah-daerah tertinggal dan terpencil. Karenanya, teknologi ini menjadi pintu masuk untuk membantu perempuan jadi lebih sukses, berpengetahuan luas, bahkan membantu perekonomian keluarga. (HU Kompas, Kebebasan teknologi untuk perempuan masih terbatas, 28/04/2013)
Menjadikan Isu Bersama
Berangkat dari ide tulisan dan alasan di atas, ada baiknya di tengah pandemi ini, kita bersama-sama memikirkan lagi bentuk pembelajaran teknologi dan pemanfaatannya bagi perempuan. Saya pribadi, termasuk komunitas IIDN, menaruh minat dalam bidang ini.
Hari minggu (6/12) lalu, saya diundang PC Fatayat NU yakni organisasi untuk pemudi atau perempuan muda NU cabang Bondowoso untuk memberi materi pelatihan mengenai digital marketing. Tawaran ini saya terima dengan senang hati.
Pelatihan ini diadakan untuk memberdayakan perempuan dalam pemanfaatan teknologi informasi di dalam memasarkan produk-produk yang dibuat. Pelatihan yang diikuti oleh perwakilan kecamatan atau PAC Fatayat NU Bondowoso ternyata diikuti dengan sangat antusias. Setiap peserta membawa laptop dan diberi gadget untuk mendukung akses data mobile. Beberapa di antara peserta sudah memiliki produk yang siap dipasarkan.
Terbukti bahwa teknologi informasi melalui internet sebagai penghubungnya, bukan hanya menjadikan perempuan menjadi melek teknologi, namun lebih jauh dari ini juga memberdayakannya baik secara ekonomi maupun kualitas pendidikan.
Akhirnya, pertanyaan yang saya ajukan adalah “ Apa yang bisa kita kolaborasikan bersama untuk kemajuan perempuan di Indonesia dalam bidang teknologi? “ 😀
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Membaca blog BuKetu sayang kalau tidak disertai pulpen dan buku. Ngurek-urek apa yang perlu diurek-urek
Kalau diurek-urek, nanti malah tulisannya tidak bisa dibaca 😀
Pendapat saya juga sama dengan poling pendapat di atas Mbak.
Menulis tentang teknologi itu cukup berat karena kata dan kalimatnya harus presistense. Tulisan ilmu pasti yang bertolak belakang dengan kesusastraan dan bahasa.
Saya pribadi, terusterang kurang bahkan tidak berani karena takut ada kesalahan dalam menguraikan. Meskipun dapat press release atau link yang boleh dicopy, saya merasakan kesulitan dalam mengolah diksinya.
Ini murni pendapat pribadi yo Mbak.
Memang untuk memahami secara teknis produk teknologi tidak bisa cepat. Saya sendiri juga butuh waktu lama meskipun berlatar belakang pendidikan teknik dan sudah lama menggunakan komputer semasa kuliah dulu.
Menulis dengan bahasa blog yang lebih personal atau lebih jauh dengan bahasa sastrawi dalam tulisan yang mengulas produk teknologi tentu menjadi tantangan, karena kesulitannya lebih banyak. Yang menarik, tidak banyak bloger yang melakukan hal ini.
Cara yang mudah dan tepat untuk mengatasi keraguan dalam mengulas produk teknologi adalah memahami maksud produk itu digunakan untuk apa (fungsinya apa) dan apa kelebihan produk itu secara fungsi bagi pengguna. Ulasan difokuskan pada ini dan tidak memaksakan menulis hal teknis (karena tidak kita pahami).