manajemen kebersihan menstruasi

Peduli Kesehatan Reproduksi dengan Praktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi

Share

“Wen pinjem tas kamu dong!”

Saya masih ingat ketika kelas 5-6 SD kerap meminjam tas Wenny sahabat sejak kecil untuk menutup spot gelap di rok gara-gara bocor!! Malu gak ketulungan. Kalau ketahuan anak-anak cowok pasti jadi bahan olok-olok paling empuk.

Makin kemari saya makin sadar, edukasi buat anak tentang menstruasi. Bukan hanya buat anak yang cewek tapi juga anak cowok. Supaya apa?

Anak perempuan tahu informasi benar tentang menstruasi. Mereka jadi bisa merawat organ vitalnya terutama saat menstruasi dengan benar. Mereka juga punya pengetahuan cukup soal haid, sehingga tidak terlalu galau menghadapinya. Anak lelaki pun punya informasi benar. Mereka tahu respek pada perempuan. Salah satunya tak menjadikan insiden bocor sebagai olok-olok.

Dua jam penuh ilmu!! Saat kemarin kami berkumpul untuk belajar kembali dari awal tentang menstruasi. Ini dia oleh-oleh dari event tersebut untuk Anda.

Mengapa Dunia Memandang Perlu Punya Peringatan Tentang Menstruasi?


Jika tidak begitu penting, dunia tak akan punya peringatan khusus tentang menstruasi. Kesadaran akan kebersihan menstruasi masih memprihatinkan. Tabu, stigma, dan terbatasnya akses terhadap produk-produk yang mendukung menstrual hygiene juga buruknya sanitasi masih dialami banyak anak perempuan di dunia. Ini buka saja merugikan secara kesehatan, namun juga kesempatan pendidikan. Karenanya setiap 28 Mei dunia memperingati Menstrual Hygiene Day

Kampanye Manajemen Kebersihan Menstruasi, Peringati Menstrual Hygiene Day Sekaligus Bangun Kesadaran Terapkan Manajemen Kebersihan Menstruasi

Kondisi di Indonesia tidak berbeda jauh dengan kondisi global. Menurut data, 1 dari 2 anak perempuan di Indonesia tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menstruasi. Artinya kebersihan menstruasi masih juga menjadi PR di Indonesia. Coba kita lihat data ini.


Nah, bertepatan dengan Menstrual Hygiene Day 28 Mei 2021 lalu, Mundipharma Indonesia bersama Kementerian Kesehatan RI mengajak para perempuan Indonesia mengikuti Webinar dengan tema “Sehat dan Bersih Saat Menstruasi”.

Menurut Country Manager Mundipharma Indonesia, Mada Shinta Dewi , Mundipharma Indonesia terus berkomitmen memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, melalui kesadaran perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya. Pada event kemarin, saya juga baru tahu bahwa ternyata sejak tahun 2017 Mundipharma Indonesia telah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI dalam menyelenggarakan program edukasi mengenai kebersihan menstruasi. Dalam program ini juga dibagikan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ kepada lebih dari 1,000,000 perempuan Indonesia.

Mentruasi dan Problem Kesehatan Reproduksi

Abai menjaga kebersihan organ intim pada saat menstruasi ternyata membawa banyak dampak. Tentu ini bukan berarti di luar masa menstruasi kita boleh abai ya. Masalah-masalah seperti keputihan, iritasi miss v, gatal vagina, juga bau tak sedap area kewanitaan, bisa jadi disebabkan kelalaian kita dalam menjaga kebersihan area tersebut ya.

Infeksi saluran reproduksi, infeksi saluran kemih, infeksi jamur serta peningkatan risiko kanker adalah sejumlah risiko kesehatan atas kurang terpenuhinya manajemen kebersihan menstruasi. Paparan dari Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH dalam webinar siang menjelang sore itu berkisar tentang masalah ini.

cara membersihkan miss v
Membersihkan organ intim pun harus benar, ya teman-teman

Salah satu problem pada area kewanitaan misalnya Vaginosis Bakterialis, faktor risikonya adalah jarangnya berganti pembalut. Vaginosis bakterialis ini memang bukan kondisi berbahaya namun dapat menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti gatal dan keputihan di area miss v. Selain itu infeksi vaginosis bakterialis juga terkait dengan peningkatan risiko infeksi HIV, HPV (penyebab Kanker Serviks), dan komplikasi persalinan

Kondisi lain yang juga bisa menjadi masalah adalah Kandidasis Vulvovaginalis. Infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida albicans. Ditandai keputihan yang menggumpal juga rasa gatal ekstrem dan pembengkakan pada vagina dan vulva Faktor risiko dari penyakit ini adalah higienitas yang buruk, terutama saat menstruasi. Kondisi terlalu lembab pada organ kewanitaan serta iritasi pada penggunaan pembalut yang tidak tepat dapat menimbulkan infeksi ini. Seperti infeksi sebelumnya, jenis ini pun dapat berhubungan dengan risiko HIV dan HPV (penyebab Kanker Serviks)

Infeksi lain yang juga terkait dengen hygiene yang kurang baik pada area organ vital adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Infeksi ini terjadi pada organ sistem/saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. Beberapa gejalanya adalah demam, sakit di perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil, muncul dalam dari urine, dan lain sebagainya. Salah satu faktor risiko dari penyakit ini adalah kebersihan yang buruk, seperti pembersihan organ kelamin luar yang tidak tepat dan menggunakan produk yang tidak higienis.

Antara Mitos, Fakta dan kerugian bagi Kesehatan

Pernahkan teman-teman mendengar larangan ini-itu yang terkait dengan menstruasi? Misalnya, kalau sedang haid, tidak boleh mencuci rambut lo! Atau…. Jangan olah raga dulu deh kalau lagi mens.

Nah… nah…. ternyata banyak lo teman-teman yang masih termakan mitos tersebut. Kalau sekadar hal yang tidak merugikan sih, mungkin gak terlalu merugikan ya. Namun, faktanya ada beberapa mitos yang juga merugikan bahkan dilihat dari aspek kesehatan. Bayangin deh, haid selama kurang lebih 5-7 hari, dan selama itu enggak keramas. Duhhh…

mitos seputar menstruasi

Selain mitos yang masih berkembang di masyarakat, beberapa fakta penting terkait menstruasi dan manajemen kebersihan menstruasi justru tidak tersampaikan secara luas di masyarakat. Soal sesering apa kita harus mengganti pembalu misalnya. Masih banyak banget yang merasa perlu ganti hanya ketika terasa penuh. Begitu juga dengan pentingnya cuci tangan terlebih dahulu ketika akan mengganti pembalut, ini juga belum semua perempuan sadar untuk melakukannya. Padahal ini step penting banget untuk menjaga kebersihan miss v saat menstruasi.

Oya, dalam kesempatan webinar ini juga hadir Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi OktaviaHandayani, M. Epid. Dari paparan beliau saya baru tahu ada beberapa program pemerintah yang ternyata sudah memberikan dukungan terhadap awareness tentang menstruasi dan lebih luas lagi tentang kesehatan reproduksi. Misalnya dengan edukasi Manajemen Kebersihan Menstruasi melalui UKS di sekolah-sekolah.

Peran Ibu dalam Edukasi Manajemen Menstruasi

See? Bagaimana perasaan Anda membaca fakta di atas?

Kalau saya, jujur prihatin. Terlihat banget bahwa masalah menstruasi bukan lagi ada di ranah kesehatan saja, namun sudah masuk ke mental, psikologis bahkan mengusik kesempatan seorang anak perempuan untuk berkembang. Hampir semua teman-teman perempuan saya mengalami kekhawatiran untuk diolok-olok oleh teman lelakinya saat terjadi hal tak terduga yakni bocor. Tadinya saya kira sampai pada kekhawatiran saja (meski ini pun sebenarnya bukan hal remeh). Ternyata dampaknya lebih jauh lagi. Sampai rela tak masuk sekolah dari pada jadi sasaran olok-olok kawannya.

edukasi manajemen kebersihan menstruasi oleh ibu
Pentingnya edukasi kebersihan menstruasi bagi anak perempuan


Dari fakta ini terlihat sekali, perlunya kita mengedukasi anak-anak perempuan. Bukan cuma soal apa menstruasi itu dan bagaimana memperlakukan tubuhnya saat itu terjadi. Namun juga mempersiapkan kondisi-kondisi tidak nyaman termasuk kemungkinan bocor, seperti halnya tertulis dalam ilustrasi di atas ya.

Ibulah yang diharapkan bisa menjadi sumber informasi menstruasi bagi anak perempuannya. Tentu, si ibu harus bisa mentransfer informasi yang benar soal menstruasi. Nah, hal-hal inilah yang dibahas oleh Mbak Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta, dalam event kali ini. Angguk-angguk setuju sepanjang sesi ini. Kenapa? Karena banyak hal yang dipaparkan, memang nyata terjadi dan saya pun mengalami dan menemuinya.

Saya masih ingat ketika saya abg dan awal-awal mengalami menstruasi. Kejadian bocor terkadang bahkan direspon terlalu berlebihan penuh kecemasan oleh orang-orang dewasa di sekitar saya (misalnya ibu dan guru). Malunya jadi makin tak ketulungan. Untung saya termasuk anak perempuan yang kemudian bisa belajar cuek, tidak terlalu memikirkan, toh memang alami dan bisa saja terjadi. Paling kemudian antisipasi dengan membawa pembalut ganti atau memilih pakai pembalut yang lebih tebal di hari-hari ketika menstruasi lagi banyak-banyaknya. Masalah selesai!

Bersih Sepanjang Selalu dengan Betadine Feminine Wash

bersih segar saat menstruasi

Dalam kesempatan tersebut pula, Mundipharma Indonesia melalui BETADINE® Feminine Care mengajak perempuan untuk paham cara ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan. Salah satu upayakanya adalah dengan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan yang sesuai dengan kebutuhan sehari–hari. BETADINE® Feminine Care menyediakan rangkaian produk area kewanitaan berkualitas tinggi. Ada pembersih kewanitaan dengan prebiotik; ada yang mengandung daun sirih dan prebiotik, ada pula pembersih antiseptik khusus untuk mengatasi infeksi area miss v dan antiseptik untuk organ intim yang dilengkapi dengan aplikator. Sttt… ada juga tisu basah pembersih miss v dengan prebiotik dan100% biodegradable atau flushable.

Produk BETADINE® Feminine Care bisa dibeli di:

Shopee

Tokopedia

Habis menyimak acara ini, terasa kita punya PR bersama. Kalau teman-teman sesama perempuan, ngerasa juga enggak hal serupa? Nah, apa yang bisa kita lakukan?

Share

36 thoughts on “Peduli Kesehatan Reproduksi dengan Praktikkan Manajemen Kebersihan Menstruasi

  1. Saya yang anaknya laki-laki saja merasa harus paham betul dan luwes ketika mengedukasi anak mengenai pubertas termasuk menstruasi yang dialami oleh wanita. Apalagi yang punya anak perempuan ya, jangan sampai anak-anak kita jadi satu dari sekian anak yang kurang edukasi tentang menstruasi.

    Bagus sekali webinarnya ini, Mbak Wid. Saya merasa beruntung bisa ikutan juga. Banyaaak banget info penting yang sayang banget kalau kelewatan..

  2. Jadi inget pertama kali mesntruasi aku tuh nangis nangins mbak, kirain kenapa gitu ya berdarah. Tapi setelah dijelaskan ibu saya akhirnya paham dan berusaha menjaga pergaulan. Bener nih, setiap datang bulan perempuan harus menjaga kebersihan organ intimnya ya mbak.

    selain itu,fakta dan hal2 valid seputar menstruasi harus kita pahami, dan sebarkan edukasi kpd anak2 ya.
    Jadi, semoga banyak yg paham, bahwa Menggunakan sabun mandi untuk daerah intim dapat merusak perlindungan alami vagina. Karena, pH area miss V adalah kisaran 3-5 yang artinya bersifat asam. Sedangkan sabun mandi mempunya PH diatas 7 yang artinya basa.

  3. iya ya mbak wid, melakukan manajemen kebersihan menstruasi ini wujud menjaga kesehatan reproduksi perempuan
    dan ibu punya peran penting dalam edukasi tentang menstruasi ini

    1. Manajemen kebersihan saat menstruasi memang wajib banget dilakukan. Semua perempuan kalau bisa mempraktikkan ini pasti aman sih, nggak kena risiko penyakit yang diakibatkan oleh bakteri.

  4. Aku dulu juga gak pernah diberitahu ibu sebelumnya tentang bagaimana dan apa itu menstruasi. Alhasil, pas dapet bengong dan malu rasanya. Pas masih pelajaran sekolah lagi, auto pulang deh. Tapi memang penting banget kita sebagai ibu memberikan edukasi tentang menstruasi dan kebersihan ke anak perempuan. Bisa jadi legacy yang diteruskan ke generasi selanjutnya biar enggak kagok menghadapi menstruasi.

  5. Aku merasa tercerahkan setelah ikut zoominar kemarin mbak. Materinya super bergizi, rasanya sayang kalau hanya berhenti di aku. Udah punya rencana saat arisan PKK bulan ini bakal aku share, biar makin banyak ibu yang teredukasi. Sehingga generasi mudanya juga semakin siap menghadapi pubertas.

  6. Jika melihat data, manajemen kebersihan menstruasi di Indonesia ternyata masih kurang. Ini artinya edukasi tentang MKM perlu ditingkatkan. Ibu berperan penting dalam pemberian informasi tentang kebersihan menstruasi pada anaknya, terutama anak perempuan. Meski anak laki-laki pun perlu tahu juga soal ini

    1. Iya, bangettt ya Mbak. Ya ini tugas kita juga ya. Sebagai ibu, sebagai blogger, sebagai masyarakat

  7. Iya jadi ingat waktu SMPN. Kalau ada teman yg bocor, itu sekelas sampai ramai bukan main. Saya sendiri saat itu belum mengenal pembalut. Tapi senang mendapatkan informasi banyak dari ibunya teman

    1. Iya Mbak, mungkin mager ya. Padahal kalau kita biasakan tertib, rasanya bakal gak nyaman kalo jarang ganti

  8. wah kelas 5 udah menstruasi ya mbak, aku kelas 2 SMP. Bener banget kalau nembus bisa jadi bahan candaan seluruh sekolah deh, apalagi anak laki-laki yang badung. aku juga jadi ingat saat tugas di PMR di bangku SMP, kami sampai menyediakan rok smp loh mbak buat anak perempuan yang nembus.
    kalau dipikir-pikir saat itu yang diperlukan jg edukasi kebersihan menstruasi untuk mencegah ini ya dibanding hanya menyediakan rok dan pembalut.

    1. Iyaaa. Wkwkwk Kelas 5. Dan itu bahkan ada temanku yg lebih awal dari aku. Beberapa sih. emang aku masuk SDnya persis 7 tahun. Jadi kalau di kelas itu termasuk ‘tua’ haha

  9. Jadi ingat dulu pernah kena keputihan yang parah banget sampai harus ke dokter buat berobat dan kata dokter penyebabnya jamur. Memang penting banget sih menjaga kebersihan area kewanitaan itu

  10. Dulu pas awal menstruasi sempet bingung bedain yang mana fakta yang mana mitos seputar menstruasi. Akhirnya berpedoman pada ajaran agama aja mana yang boleh dan gak boleh dilakukan. Seiring berjalannya waktu makin paham juga mengenai manajemen kebersihan menstruasi.

    1. Betul banget Mbak. Terlalu banyak mitos yang beredar ya. Yang gak boleh gini lah, gitu lah. Aku juga akhirnya ya ikutin yg logis aja selain yg emang ada tuntunan agamanya

  11. Bener, mba Wid.. Jaman sekolah dulu kalo rok terkena noda darah menstruasi, jadinya malu, karena saat itu tidak ada yang ngasih solusi, malah jadi bahan gunjingan. Kalau di sekolah tempat kerjaku sekarang, tersedia pembalut. Jadi kalo ada anak yang tiba-tiba mens tapi lupa bawa pembalut, bisa langsung tertolong. Selain itu, guru dan karyawan perempuan di sekolah kami juga peduli dengan masalah kewanitaan, sehingga siswi-siswi merasa nyaman.

    1. Iya bener Mbak Win, penting seperti itu ya. Dulu di sekolahku SMP/SMA begitu. Juga bahkan ada rok/bawahan untuk ganti yang bisa dipinjam kalau2 kita tembus

  12. Manajemen Kebersihan Menstruasi nih emang peer buat semua ya mbak..karena masalah kesehatan daerah kewanitaan jadi tanggung jawab kita semua. Repotnya kalau sedang di tempat umum dimana ketersediaan air bersih kurang memadai jadi problrm tersendiri buat terapkan MKM . Kayak di mall besar water closetnya terkadang tidak ada selang dengan keran air untuk mencuci bekas pembalut akibatnya ya dibuang begitu saja deh ..kan ga mungkin juga cuci pembalut habis pakai di wastafelnya ..

    1. Iya betul. Mungkin itu juga terkait budaya dan persepsi ya. Sebagian memandang mencuci pembalut mungkin tidak diperlukan

  13. Sayang banget saya tidak ikut webinarnya. Andai ikut tentu bisa saya teruskan informasi ini kepada teman yang punya anak gadis sedang menarke. Jadi ingat pas masuk remaja dan menstruasi saya nangis itu dikirain apa berdarah apa sakit trnyata ALhamdulillah normal

  14. Aku tuh masih punya PR ngajarin anak wedok tentang manajemen kebersihan menstruasi. Tiap kali mesti diingetin soal membersihkan organ vital dan caraa bersihkan pembalut bekas pakai. Mungkin harus coba caranya Mbak Nina nih supaya bisa ngobrol lebih enak dengan si remaja.

    1. Iya Mbak, ini kudu diulang2 emang ya. Dan kita kudu bener2 peka mengenali, kapan kita harus ngomongin dan bagaimana caranya, pilihan katanya. Sebab kalo salah, kadang sianak malah ngegas je. Wkwkwk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!