Dua hari ini Asa mendapatkan pekerjaan tambahan untuk mengepak dan mengirimkan buku Ngeblog dari Nol yang sudah tiba di rumah. Hari senin lalu (1/11), Asa sudah mengirimkan 21 paket. Saya memberi upah 2 ribu perak perpaket.
“Hari ini ada 21 yang terkirim. Upahnya 2 ribu perpaket. Coba dihitung, Kak. Dapat berapa upah?”
Asa berpikir dan menjawab ,” 32 ribu”
“Coba dihitung lagi”
Setelah berfikir agak lama, Asa menjawab “ 42 ribu rupiah”.
“Nah, benar. Sekarang hitung, ada 3 paket yang belum dikirim dan dikirim besok. Jadi, totalnya dapat berapa upah untuk 45 paket”
Untuk masalah uang, Kak Asa, anak sulung yang sudah sekolah kelas 2 SMP ini, begitu semangat. Hanya saja, Asa mengalami kesulitan untuk berhitung cepat, meskipun itu hitungan yang sederhana. Raniah, adiknya yang juga kelas 2 SMP, juga mengalami kesulitan belajar matematika, meskipun untuk hitungan yang sederhana pengurangan dan penjumlahan tidak mengalami kesulitan. Namun, untuk konsep yang lebih rumit seperti menghitung volume prisma, kerucut, dan sistem koordinat, perlu dibimbing.
Daftar Isi
Mengapa Matematika Dinilai Sulit, Bahkan Menakutkan?
Matematika telah menjadi salah satu mata pelajaran yang tidak diminati siswa, bahkan menakutkan. Dari pengalaman pribadi, semasa sekolah menengah, saya sendiri kesulitan belajar matematika. Asa dan Raniah demikian pula. Terlebih Asa.
Coba ketikkan di mesin pencari Google “matematika pelajaran yang menakutkan” maka akan muncul banyak berita dengan judul seperti itu “matematika…. menakutkan”. Berita yang menyitir pendapat ahli pendidikan, pendapat siswa, penelitian ataupun hasil nilai ujian matematika.
Kondisi ini tentu menjadi ironi karena matematika adalah mata pelajaran yang efektif untuk melatih otak bisa berpikir logis, konsisten dan terstruktur. Latihan dimulai dari hitungan yang sederhana hingga yang rumit. Meskipun ada bagian pelajaran matematika yang tidak digunakan dalam dunia pekerjaan nantinya, namun kemampuan berpikir logis, konsisten dan terstruktur menjadi pondasi yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan seperti membuat konten blog ini ataupun mempelajari disiplin ilmu lainnya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan siswa, anak-anak kita bahkan kita sebagai orang tua tidak menyukai matematika. Saya coba jabarkan berdasarkan pengalaman membersamai Asa dan Raniah belajar matematika sejak sekolah dasar.
Pertama, Terlalu Abstrak
Kemampuan berpikir manusia itu bertahap. Semakin bertambah usia, manusia bisa memahami kondisi yang lebih rumit, lebih abstrak tidak berupa benda. Bilangan adalah hal yang abstrak, karena tidak berupa benda. Bayangkan, siswa sekolah dasar harus memahami bilangan negatif dan bilangan pecahan. Atau siswa sekolah menengah pertama dengan hitungan dalam angka besar dan konsep yang rumit.
Kedua, Metode pengajaran yang tidak menarik
Kesulitan anak dalam memahami matematika akan berlanjut pada kondisi bosan dan takut dengan pelajaran ini. Kemampuan abstraksi yang belum berkembang, dan berkembang secara bertahap, harusnya didekati dengan metode mengajar dengan contoh yang bisa diindera dan berlanjut ke konsep.
Sebagai contoh, misalkan mengajarkan penjumlahan dengan contoh benda yang dijumlahkan seperti buku. Begitupun pengurangan, pembagian dan perkalian. Dengan mengajarkan berupa benda yang bisa diindera seperti dilihat, dipegang, dirasakan dan dibaui, maka otak akan memprosesnya dalam rupa abstraksi.
Ketiga, Logika yang melompat
Sewaktu Asa dan Raniah kelas 5 sekolah dasar, saya membawa buku pelajaran dengan contoh soal seperti di bawah ini.
12×7 = ____
15×12 = ____
4562 x3217 = ___
Contoh soal dengan logika yang melompat ini akan menyulitkan. Urutan pengajaran dari bilangan puluhan melompat ke ribuan akan menyulitkan.
Dan banyak faktor lain seperti pekerjaan rumah yang amat banyak sehingga menimbulkan kelelahan dan bosan. Orientasi pengajaran matematika yang menjadikan siswa sebagai mesin hitung bukan pada kreatifivitas berfikir. Materi yang tidak berhubungan dengan lingkungan dekat dan aktifitas sehari-hari. Kemampuan guru dalam mengajar. Dan lain-lain, termasuk di dalamnya kejar tayang kurikulum.
Mengetahui Rahasia Matematika Adalah Kuncinya
Bagaimana supaya anak tidak takut bahkan menyenangi pelajaran matematika? Berikut sebuah pendapat dari pakar pendidikan.
Prof. Yohanes Surya sebagai pendidik, pakar fisika dan pelatih olimpiade fisika mengatakan bahwa sumber ketakutan siswa atas pelajaran matematika karena siswa tidak mengetahui dan diajarkan mengenai rahasia matematika. (Kompas, 17/12/2020)
Rahasia matematika itu terletak pada 7 macam kemampuan berhitung yaitu penjumlahan, perkalian, pengurangan, pembagian, bilangan bulat, pecahan dan desimal. Ketujuh kemampuan dasar matematika ini menjadi pondasi belajar matematika.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara anak supaya tertarik dan menyenangi berhitung di atas?
Belajar dengan Bermain
Ada istilah yang mendefiniskan bahwa manusia adalah makhluk bermain (homo ludens). Melalui bermain maka manusia lebih bisa mengenali dirinya. Karenanya metode belajar, termasuk belajar matematika, melalui bermain, menjadi cara yang menyenangkan. Bukankah dengan bermain kita menjadi gembira. Hati yang gembira menjadikan informasi yang didapatkan dapat diserap tanpa merasa terpaksa.
Ada banyak cara belajar sambil bermain dalam pelajaran matematika. Mulai dari cara kelompok dengan memerankan tertentu, bermain dengan alat peraga, dan bermain secara simulasi melalui game.
Saya pernah menulis mengenai kesulitan bahkan ketakutan saya untuk belajar mengemudi mobil. Melalui game mengemudi mobil-lah, saya bisa menemukan keasyikan mengendarai mobil.
Nge-game Matematika, Mengapa Tidak?
Nah, bagaimana dengan matematika. Caranya sama dengan saya nge-game mobil. Melalui game matematika, anak-anak bisa secara perlahan dengan cara yang menyenangkan belajar matematika.
Saya ambil beberapa contoh game matematika sederhana 2D di bawah ini.
Food Count, game untuk belajar berhitung dan mengenal bilangan
Game sederhana ini dimaksudkan untuk mengenalkan bilangan dan kemampuan berhitung dengan cara menghitung jumlah makanan. Permainannya sangat sederhana. Anak-anak menghitung jumlah makanan dan meng-klik angka yang tepat, dan diberi score.
Fraction Fling, game untuk belajar bilangan pecahan
Game ini lebih sulit dari game di atas. Game ini bertujuan untuk mengenal bilangan pecahan. Kita diberikan lingkaran yang dibagi beberapa bagian. Bagian yang diarsir menunjukkan bilangan pembilang, dan jumlah seluruh bagian adalah bilangan penyebut. Nah, supaya ingat pelajaran sekolah, bilangan pecahan seperti ini a/b dengan a= bilangan pembilang, b= bilangan penyebut.
Gamer diharuskan membidik dengan ketapel yang diisi batu dengan sasaran bilangan pecahan yang tepat sesuai dengan gambar lingkaran. Permainan ini bagi orang dewasa sederhana, namun bagi anak-anak membutuhkan konsentrasi untuk mengenali bilangan pecahan yang benar pada lingkaran, lalu melakukan bidikan dengan ketapel pada balon berisi bilangan pecahan.
Dino Dive, game untuk belajar penjumlahan
Game ini mudah sekali dimainkan. Ada rombongan dinosaurus dalam berbagai jenis spesies, ukuran dan berat yang ingin menyeberangi sungai. Tugas gamer adalah memasukkan dinosaurus sesuai dengan ketinggian air sungai yang diperintahkan. Gamer akan menjumlahkan beberapa dinosaurus sehingga didapatkan ketinggian air yang pas.
Game Online Sederhana
Game matematika sederhana 2D di atas bisa kita mainkan di plays.org Pada setiap jenis game, kita akan diberikan panduan mengenai tujuan dari game ini termasuk sasaran pengguna. Tidak lupa, step by step memainkan game. Namun, karena sederhana, tanpa perlu membaca panduannya, saya sendiri bisa memainkan jenis games yang disediakan.
Selain game math yang tersedia, pada kategori game, kita bisa memilih jenis game yang kita inginkan. Ada lebih 180 kategori game dengan ribuan pilihan games.
Pada bagian akhir game, ada score yang diberikan pengguna yang memperlihatkan kualitas game tersebut. Kita sebagai gamer bisa turut memberikan rating.
Secara umum, jenis games yang disediakan di plays.org sederhana, mudah dimainkan, memberikan banyak pilihan jenis games sesuai yang kita butuhkan seperti game matematika dan membutuhkan resource yang tidak besar ketika dimainkan di handphone.
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Menurutku pengajaran matematika sedari aku sekolah dasar dulu hingga sudah emak-emak begini kayak kurang pengembangan. Matematika itu ilmu pasti tapi kita di suruh “ngawang” maka dari itu banyak melesetnya haha beruntung sekarang sudah ada banyak developer game yang malahan bisa membantu anak-anak berhitung tanpa ribet karena melalui permainan.
Secara nggak sadar, kita lebih asik mengerjakan matematika dalam bentuk games ketimbang saat dia berupa lembaran soal. Jadi ternyata matematika pun bisa dibuat fun, hanya saja beberapa hal mungkin agak sulit jika digamifikasi. But, most of them is.
iya ya mbak wid
klo belajar matematika dgn menyenangkan seperti ini, pasti anak anak lebih mudah memahaminya
matematika juga g nampak sulit dan menyeramkan lagi
Asyik banget nih bisa belajar matematika lebih mudah dan fun pakai game di play.org
Setuju sama metode yang tidak menarik dan logika yang melompat.Bikin aku waktu kecil stress kalo liat guru matematika
Kalau nggame kayak gini, jangan2 anak nggak sadar kalau dia sambil belajar matematika. Bawaannya pasti seru aja ya.
kalo matematika diajarkan dgn cara yg fun, practical kayak gini, insyaALLAH anak2 bakal makin semangat ya mba
apalagi pake gaming di plays.org
makin mantuull
sementara math anak SMP tuh ya, adduuuuhhh bikin mumettt 😀
ah cocok ini buat anakku, belajarnya sambil main game ^^ belajar matematika bisa lebih menyenangkan bagi anak dengan mempraktikan ya, anak jadi lebih tergambarkan. apalagi mama yang sulit menjelaskan seperti saya, lebih tertolong dengan hal2 yang practical kya gini.
anakku juga senang main di plays.org ini mba… tapi seringnya mereka main yang buat lebih dari satu orang sih, jadinya rame banget. Terima kasih rekomendasinya, nanti aku coba kenalkan dengan game game di atas…
Kalau melalui media permainan, apalagi games kekinian sepertinya anak akan lebih mudah mengerti dan tertarik untuk terus memecahkan soalnya.
Soalnya anak jaman sekarang kalau pembelajaran melalui game itu sepertinya mudah masuk dan mudah dipahami ya
Salah satu membuat anak bisa enjoy belajar matematika adalah dengan games ya mbak. anak-anakku juga suka game di Plays.org. soalnya gamesnya emang edukatif dan aman untuk anak-anak.
metode dan media pembelajaran memang memiliki peran penting dalam belajar bersama anak. kita akui saja matematika memang tak semudah menyebutkannya, jika yang menyampaikannya dan gaya pembelajaran juga kaku. wes bubar. Nah, kalau dikenalkan cara asyik begini sedari kecil (Sesuai umur) menurutku pas banget. anakku yang 6 tahun juga kuajak main dino ini yang berhitung, ya anak gen alpha memang cepet bgt kalau dikasih teknologi jadinya cucok.
Bagiku, pelajaran Matematika adalah pelajaran yang asyik setelah IPA. Asyik banget ada cara kayak gini.
Wah bagus nih gamenya untuk anak-anak terutama yang kurang menyukai belajar matematika dengan cara konvensional kayak anakku, ternyata di Plays.org banyak game edukatif ya dan pastinya sesuai dengan usia anak.
Ternyata main game di Plays.org bisa sekalian belajar matematika, ya.
Memang sih, dulu saya juga kurang suka matematika, tapi kalau belajar sambil bermain math gaming begini pasti jadi lebih menyenangkan
Matematika ini kalau saya pribadi menyenangkan tapi cuma sampai kelas 2 sma. Pas masuk kelas 3 mulai nggak ngerti karena susah banget. Hihi. Nggak tahu nih gimana nanti anak-anak semoga aja saya bisa membantu mereka belajar matematika dengan menyenangkan
Belajar matematika sebenarnya menyenangkan, kalau saya tergantung gurunya menarik atau tdk penjelasannya serta sederhana dan mudah dipahami. Wah ada games matematika yg seseru itunya mba. mau nyoba ah