Cara Memanfaatkan Baju Bekas dengan Ramah Lingkungan

Seserius apa kondisinya sehingga sangat penting kita berkesadaran memanfaatkan baju bekas dengan bijak? Wah, saya cukup kaget juga dengan faktanya, ini mendorong saya berupaya mencari informasi lebih banyak dengan harapan pemanfaatan pakaian bekas dari keluarga kami dapat menjadi lebih ramah lingkungan

Mengapa Perlu Memanfaatkan Baju Bekas dengan Bijak?

Teman-teman, ternyata saat ini limbah tekstil menjadi kontributor limbah yang lebih penting dari plastik. Setidaknya begini. Komunitas Zero Waste Indonesia, pada 2018 lampau telah menemukan bahwa limbah tekstil di laut ternyata lebih banyak dari plastik. Limbah tekstil yang ditemukan di laut Indonesia persentasenya mencapai 80 persen.

Survei yang dilakukan YouGov juga menunjukkan bahwa 66 persen masyarakat dewasa Indonesia membuang 1 pakaian mereka dalam setahun, dan 25 persen lainnya membuang lebih dari 10 pakaian mereka per tahun! Pendek kata, fakta di atas menunjukkan bahwa limbah tekstil adalah ancaman serius terhadap lingkungan kita.

Tahapan Memanfaatkan Baju Bekas

Sebenarnya, opsi memanfaatkan baju bekas ini berada dalam uturan ke sekian ya, dalam upaya mengelola limbah tekstil. Kasta tertinggi dalam setiap pengelolaan limbah apapun tuh sebenarnya adalah reduce, jadi kurangi dulu penggunaannya sehingga kita memproduksi limbahnya juga tidak banyak.

Tapi baiklah ya, toh limbah berupa baju bekas akan tetap ada. Jadi mari belajar bagaimana mengelolanya dengan baik dan sesedikit mungkin dampak buruknya terhadap lingkungan.

Decluttering

Pertama biasanya saya memilah, pakaian mana yang masih akan saya pakai, pakaian mana yang sudah seharusnya dikeluarkan dari lemari. Pakaian yang sangat jarang dipakai, atau saya ternyata kurang suka memakainya, biasanya akan saya keluarkan dahulu. lalu pakaian yang secara fisik sudah menurun kualitasnya, misal kainnya agak pudar atau aus. Pakaian yang juga sudah sangat kekecilan juga akan saya singkirkan.

Katagorisasi Pakaian Bekas

Setelah semua baju yang akan dikeluarkan telah berpindah dari lemari, barulah saya pilah dan kelompokkan. Katagori ala-ala saya biasanya begini:

• Pakaian masih amat layak pakai, ini biasanya pakaian yang mungkin saya beli, salah ukuran, atau pemberian yang kurang cocok dengan style saya
• Pakaian bekas layak pakai. katagori ini biasanya udah ada kurang-kurangnya sedikit. Misal warnanya sudah agak pudar, atau ada sedikit lepas jahitan
• Pakaian tidak layak pakai. Wah, ini udah bener-bener gak layak dipakai dan tidak bisa lagi diperbaiki. Dalam katagori ini saya masukkan juga pakaian dalam bekas, yang handlingnya memang tak bisa sembarangan.

Pemanfaatan Pakaian Bekas Sesuai Kondisi

nah, kalau sudah dikelompokkan, sekarang pakaian-pakaian bekas kita sudah bisa dimanfaatkan. Ada banyak opsi pemanfaatan, semua tergantung kondisi [akaiannya ya.

Pemanfaatan Baju Bekas yang Masih Amat Layak Pakai

Prelove – Pakaian-pakaian berkualitas baik, sepengalaman saya, tak susah untuk dapat dijual secara prelove. Tak perlu gengsi, banyak juga kok orang yang melakukannya. Teman-teman bisa memanfaatkan sosial media sendiri untuk melakukan prelove, bisa juga dengan market place atau komunitas tertentu.

Tukar Baju – Ini bisa dilakukan dengan teman, keluarga, atau di komunitas khusus. Saat ini kita sudah mudah menemukan komunitas-komunitas yang melakukan kegiatan ini.

Dihadiahkan – Baju bekas amat layak pakai juga bisa kita hadiahkan. Saya pribadi melakukan ini dengan cukup hati-hati. Saya ketahu dahulu siapa orang yang sekiranya berkenan, dan cocok dengan pakaian-pakaian saya, kemudian juga ada persetujuan dari ybs, barulah saya akan berikan.

Pemanfaatan Baju Bekas Layak Pakai

Donasikan – Masih banyak lho, saudara-saudara kita yang membutuhkan pakaian layak pakai. Lebih-lebih ketika ada daerah yang mengalami bencana. Pastikan saja, baju-baju yang kita sumbangkan ini benar-benar masih layak ya, kalau saya biasanya menyumbangkan pakaian yang sudah dilaundry, jadi sudah bersih, rapi dan wangi.

Upcycle – Ini khususnya bisa dilakukan sendiri oleh teman-teman yang memiliki kreativitas dan skill menjahit. Mungkin ada pakaian yang robek di bagian tertentu, atau ada pakaian yang sudah bosan dipakai karena modelnya, bisa disulap menjadi bentuk yang berbeda dengan kreativitas yang dimiliki.

Memanfaatkan Baju Bekas Tidak Layak Pakai

Dijadikan Lap atau Keset
Baiklah, biar saya jelaskan. Ini memang rada kontroversi. Jadi silakan teman-teman nanti memutuskan sesuai keyakinan ya. Tapi mari coba melihat dari dua sudut pandang.

Saya sudah berulang-ulang melihat influencer pengusung kegiatan berbenah, beberapa diantara mereka melarang pemanfaatan cara ini. Ini dianggap memiliki energi yang kurang bagus. Jujur awalnya aku terpengaruh, sempat ragu melakukan pemanfaatan baju bekas dangan cara dijadikan lap atawa keset.

Sampai kemudian saya melihat Instagram seorang influencer yang gencar mengajak pola hidup ramah lingkungan. menurut Mbak tadi, benda itu netral, yang memberi energi adalah kita. Saya mengkorelasikan dengan sebuah sesi terkain mental health yang pernah saya ikuti. banyak hal di dunia ini sebetulnya netral, tidak ditempeli energi atau label negatif-positif. Yang memberinya energi adalah kita, pikiran kita, persepsi kita.

Jadi ketika daster butut kita potong menjadi lap, T-Shirt aus kita potong untuk keset, dengan niat untuk menyelamatkan Ibu Bumi, maka energinya adalah positif.

Nah, setelah memiliki persepsi baru, saya makin yakin melakukan praktik ini. Akhir tahun kemarin beberapa T-Shir yang sudah butut sekali, saya potong-potong rapi. Sebagian untuk lap perabot (karena kaosnya halus. hehe…) sebagian lagi untuk lap kucing-kucing kami. Karena musim hujan begini para anabul sering pulang dengan tubuh basah. lap-lap T-Shirt bekas tadi cukup nyaman di tubuh si anabul.

Didonasikan untuk Didaur Ulang

Ini jika pakaian bekas sudah benar-benar tak layak pakai ya. Jadi kita tak bisa menyumbangkannya karena memang sudah kurang pantas dipakai. Saat ini sudah banyak lembaga atau komunitas yang memfasilitasi kegiatan ini. Pakaian tak layak pakai dan terkadang juga pakaian dalam ini dikumpulkan untuk kemudian diolah kembali menjadi bahan insulasi.

Nah, ternyata pakaian bekas kita masih bisa diperpanjang daur hidupnya dengan berbagai cara. Dengan jalan ini, kita bisa turut memperkecil dampak terhadap lingkungan, yang disebabkan pakaian kita. Bagaimana, cara mana yang biasa teman-teman lakukan?