Sebenarnya awalnya ragu untuk menulis ini. Khawatirnya kalau kemudian muncul kesan lha kok saya ngajarin cheating. Ha..ha… tapi kemudian saya putuskan untuk menuliskannya saja. Pertama, untuk membuat sisi “nakal” saya juga diketahui umum. Iya lah… manusiawi. Saya tak selamanya tunduk patuh pada juklak food combining. I’m only human. Apalagi saya juga pecinta jalan-jalan dan kulineran. Jadi, saya tulis saja Cheating Tipis-tipis di The Waroeng Of Raminten ini.
Tapi…. sebenarnya, pada saat memutuskan makan di tempat ini, tadinya enggak ada niatan untuk cheating. Betul…betul…betul… saya pernah menulis kan, meski traveling, tak berarti saya cheating. Nah… ketidaksengajaan untuk cheating, penyebabnya adalah, kami datang ke sini ketika perut sudah luar biasa kelaparan. Waktu itu saya sarapan di homestay sekitar pukul 7-8 pagi, lalu jam 9 an kami melaju menuju Wisata Lava Merapi. Nah… terlempar-lempar diatas jeep selama kurleb dua jam, membuat perut kami dengan cepat terasa keroncongan kembali. Teman-teman yang ingin tahu soal cheating dalam istilah food combining, bisa baca di sini:
Persis sebelum dzuhur kami sampai di tempat ini. Dan…. tau dooooong namanya Raminten apalagi peak season dan persis jam makan siang…. ruamene poll. Jadi kami harus menunggu untuk mendapatkan meja. Setengah jam-an menunggu, kami masih harus menunggu agak lama lagi sampai makanan terhidang di meja.
Waktu order, saya sudah tidak sempat berpikir mendetil tentang menunya. Kebiasaan saya, kalau ke Raminten ya makan nasi kucing. Biasanya ada beberapa ekor teri kecil dimasak oseng pedas, nah, saya pikir belum termasuk cheating ya, karena minor sekali jumlahnya. Please deh…. udahlah Cuma teri, beberapa ekor pula hanya jumlahnya. Lalu pesanlan saya satu menu sayuran yang judulnya kalau enggak salah, Sawi Tiga Rasa. Nah… di sini saya enggak sempat tanya ke waiternya, apa saja komposisi bahannya. Daaaannn….. karena Jogja tanpa wedang-wedangan itu… anyep rasanya, ditambah saya sedang mulai flu (akibat makan kurang ideal, miskin raw, sesekali cheating), maka pesanlah saya 1 wedang lupa namanya apa. Pokoknya dalam benak saya, pengen sesuatu yang hot…. spicy…. beraroma rempah begituuuu… Yang saya lupa (sakin kelaparannya) , harusnya saya pesan tanpa gula atau kalaupun dikasih gula ya seminimal mungkin.
Dan setelah lama menunggu dengan perut tak hanya keroncongan tapi sudah ndangdutan dan sebagainya… Taraaa…..datanglah pesanan kami. Ternyata ada suwiran ayam halusssss banget di sayurannya. Nah… ini akibat kurang detil melihat foto di menu dan tidak bertanya ke waiter. Untunglan jumlahnya sih masih sedikit. Coba kalau banyak, dilema kan? Enggak dimakan kok ya eman, dimakan … duh kebayang perut sebah sebagai konsekuensinya. Ha…ha… Akhirnya suwiran ayam itu cuma saya icip sedikit, selebihnya? Pindah ke piringnya Raniah. Ha..ha… anak ini cerdas, dia pesan ayam goreng tanpa nasi. Jadi perutnya sih hepi-hepi saja menerima limpahan ayam suwir dari saya. Mboknya sih ndeso, mosok sing digoleki mung sego kucing wae. Wkwkwk…
Nah… sedikit cerita tentang The Waroeng Of Raminten… sebenarnya ini bukan tempat yang lagi kekinian ya. Udah lama banget sih adanya The Waroeng of Raminten ini. Dan, beberapa waktu lalu saya juga udah sempat menjajal kuliner di The House Of Raminten yang di Kota Baru. Waktu itu ditraktir sama mamak blogger Jogjah yang baik hati seperti ibu peri, the one and only… Mbak Lusi Tris. Karena saya suka suasananya, dan makanannya lumayan enak serta harga yang sangat masuk akal, maka kali ini saya mengajak keluarga makan di sini.
Kalau dibandingkan dengan beberapa tepat makan di Bondowoso, kota saya, di sini murah banget. Apalagi kita dapat bukan hanya makanannya ya… tapi suasananya juga enakkkk banget. Nikmatnya tak terkira deh, sudah perut full laper, trus makan makanan enak di pondok kayu yang di depannya ada taman dan kolam. Penataan ruangnya juga etnik banget. Suka!
Secara keseluruhan, selalu puas makan di Raminten. Hanya, sedikit mengingatkan diri sendiri dan teman-teman yang belum pernah ke sana dan mau ke sana. Kantongilah stock sabar yang cukup sebelum datang ke tempat ini ya, lebih-lebih ketika musim-musim liburan, di mana wisatawan datang menyerbu Jogja. Atau, datanglah pada saat kondisi perut belum terlalu lapar, karena menunggu dalam kondisi perut sudah super kosong itu enggak enak sodara….
The Waroeng Of Raminten
Jl. Kaliurang Km 15.5, Kledokan, Umbulmartani, Ngemplak, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon:(0274) 4547104
Jam Buka : 10.00-00.00
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Mba Wid… aku kirim email subjeknya salam kenal tapi ada penawaran lain mohon di jawab ya..Mba apapun jawabannya saya tunggu. Terima kasih
Baik Mbak. Saya cek dulu yaaa. Thanks.
Makanannya keliatan cantik cantik ya.
#ekh
sego kucingnya cuantik
Mba, jadi ini beda ya dengan house of raminten… Tapi sama2 harganya cakep kan yaa ^^
nggak sabar mau mlaku nang yogyaaaa
tfs yaa mbaa
Ya ampuuuun mba.. aku yang lapeeer liatnya hehehe. Biasanya ada sambel goreng tempe pedes yang enak banget makan dengan salah stu tumisan sayur 🙂