[Tips Blogging] Menulis Liputan Pasca Event, Pentingkah?

Share
Liputan event blogger

Tema One Day One Post hari ini, sebenarnya mungkin kurang pas buat saya. Mengapa? Karena saya, walau seorang blogger, sangat jarang menghadiri event. Tapi, karena ini sifatnya opini, sah-sah aja ya saya berpendapat tentang menulis liputan pasca event. Meski jarang hadir di event karena lokasi yang jauh yang mungkin kemudian membuat opini saya ini tidak mengandung unsur tertentu yang hanya bisa didapat dari pengalaman.

Menulis pasca event…. Hmmm… kalau kita diundang sebagai blogger, saya rasa wajar dan pantas banget ya kalau sesudahnya kita menulis liputannya di blog. Bukankan itu memang salah satu tugas blogger? Saya rasa, dibayar atau tidak, ketika sebuah brand atau lainnya mengundang blogger, pasti juga harapannya akan diliput. Jadi memang sebaiknya, ya, ditulis.

Kalau memang enggan menulis, ya jangan mendaftar untuk event tersebut. Atau, kadang ada event berbayar yang diberikan free untuk blogger. Nah, jika memang ingin menghadiri karena memang materinya sesuai buat kita, namun enggan atau sedang tidak ada waktu untuk menulis, ya hadiri saja acaranya dengan cara membeli tiket, bukan hadir sebagai blogger. Beres. Kita bisa hadir, menikmati acaranya, tanpa punya kewajiban untuk menulis liputannya.

Lalu apakah saya pernah menghadiri event sebagai blogger dan tidak menulis liputannya? Belum pernah. Tapi saya pernah menarik liputan sebuah event yang sebelumnya sudah saya tulis dan publish. Kenapa? Karena panitia tidak melaksanakan janji-janjinya. Di sini bukannya saya matre sih, hanya saja, saya termasuk orang yang paling ogah dibohongi. Anda di awal panitia tidak menjanjikan sesuatu, justru saya akan tetap biarkan tulisan tersebut di blog saya. Dibayar atau tidak, buat saya, penting untuk tetap menulis. Cuma kalau sudah dibohongi itu, saya enggak rela. Haha…

Share

4 thoughts on “[Tips Blogging] Menulis Liputan Pasca Event, Pentingkah?

  1. Yaampun, jahat juga ya si panitianya. saya setuju banget mbak. Harus panitia dan blogger ada transparansi. kalau memang eventnya tidak dibayar, ya katakan dari awal bahwa tidak akan ada fee. Keikhlasan kita malah dipermainkan.

  2. Tahun 2000 zaman belum ada undangan liputan event, aku udah senang cari-cari acara, Mbak, terutama acara yang terkait dunia kepenulisan. Aku datang sendiri ke acara (berbayar atau gak) dan menulis liputannya. Tulisanku itu aku kirim ke koran rubrik remaja supaya dibaca adek-adek yang sedang semangat ingin menulis. Istilahnya aku dan mereka saling menyemangati melalui tulisan. Sekarang alhamdulillah gak perlu cari-cari acara lagi, tapi udah diundang langsung sama panitia dan dibayar pula. Berasa passion-ku kok kayak gayung bersambut walaupun butuh waktu lama sekitar 11 tahun. Aku mulai dapat undangan itu tahun 2011.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!