Ketika saya menawarkan pada teman-teman, tema apa yang asyik dan penting untuk dibahas di blog, banyak teman meminta tema ini: Bahaya Mengkonsumsi Jus Buah. Sebenarnya saya sudah pernah mendengar pro-kontra soal bahaya jus buah ini, tapi saya pikir itu biasa saja. Namun kemudian saat saya coba masukkan keyword tersebut di browser, Wow! Ternyata ada 350 ribu hasil yang saya temukan. Kesimpulan sementara saya, tema Bahaya Minum Jus Buah ini ternyata lumayan ngetren juga. Haha…. Yang membuat prihatin adalah, banyak sekali artikel yang nangkring di page one dikemas dalam judul yang …. maaf, saya harus bilang cukup profokatif. Seperti apa misalnya? Yang ada kata-kata
Awas! ….
Wajib Waspada! Ini Bahaya …
Serius ini, judul tersebut lengkap dengan tanda seru! Okelah, sebagai penulis saya tahu, itu adalah salah satu trik mendapatkan pembaca. Tapi, seolah-olah kemudian jus buah ditempatkan sebagai sesuatu yang super berbahaya. Kalau pembacanya tidak smart, atau membaca hanya sebagian saja, sayang banget dan kasihan jus buahnya. Dia menjadi terfitnah. Wkwkwkw
Baiklah, tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai sanggahan, akan tetapi memberikan pandangan yang berbeda pada pembaca. Mana kemudian yang akan dipercaya? Tentu, semua kembali pada Anda. Setuju? Nah, saya akan bahas satu-persatu hal yang dijadikan alasan pihak-pihak tertentu memandang jus buah sebagai substansi yang berbahaya atau setidaknya patut diwaspadai, berikut pandangan saya.
Jus Buah Mengandung Kadar Gula Tinggi
Kecuali Anda menambahkan pemanis ke dalam jus yang Anda buat, jus tak akan meningkat kadar gulanya dari buah aslinya. Logika gampangnya begitu kan ya? Memang benar kadar gulanya tinggi, lha buah kan memang mengandung fruktosa. Lain lagi ceritanya kalau yang Anda minum adalah jus pabrikan atau jus yang Anda beli, bisa jadi memang ditambahkan gula. Maka, para pelaku pola makan sehat biasanya akan membuat sendiri jus yang akan dikonsumsi. Memang sih, sekarang sudah banyak ditawarkan jus segar siap minum, bahannyapun biasanya organik dan tanpa gula. Jika Anda memutuskan mengkonsumsi jus jenis ini, pastikan produsennya benar-benar bisa dipercaya.
Jus Buah Tidak Mengandung Serat
Pendapat ini mungkin didasarkan pada fakta bahwa jus buah itu relatif lebih light, seakan-akan dia hanya terdiri dari air dan substansi terlarut saja. Pandangan saya begini: jangan lupakan bahwa serat itu tak hanya satu macam. Ada serat tak larut (yang sangat mudah kita kenali sebagai serat yang sebenarnya), ada juga lo serat larut alias soluble fiber. Anda yakin dalam jus sama sekali tak ada serat? Coba deh, didiamkan, niscaya di dasar akan muncul semacam endapan. Jadi serat itu bisa hadir dalam bentuk yang mudah diindra, bisa juga susah dilihat karena dia larut bersama airnya. Nah, kalau dikatakan bahwa kandungan serat jus buah lebih rendah dari buah utuhnya, ini sih saya setuju. Karena memang sebagian serat kan terbuang sebagai ampas.
Nutrisi Jus Buah Tak Sebaik Buah Utuh
Iya, ini ada benarnya. Bisa jadi memang, panas akibat putaran juicer akan mengurangi kebaikan buah. Tapi habis sama sekali? Saya rasa kok enggak ya. Ditambah lagi, sekarang teknologi sudah sangat berkembang, ada yang disebut slow juicer, yang memang didesain untuk memberikan efek sesedikit mungkin terhadap zat-zat yang terkandung di dalam buah.
Lho, kalau memang nutrisinya berkurang, kenapa masih dikonsumsi? Kalau buat saya dan banyak teman pelaku food combining, jus buah sih sekadar variasi. Jangan lupa, kami menjalani sarapan buah dalam waktu sangat panjang. Insyaallah bahkan sepanjang hidup. Manusiawi kan kalau ada bosan? Konsumsi jus juga terkadang dimaksudkan untuk dapat memasukkan lebih banyak pembentuk basa ke dalam tubuh, atau pada kondisi tertentu misalkan saat sakit gigi dan susah mengunyah. Artinya, asupan buah kami variatif. Bisa buah utuh atau potong, bisa smoothie, ataupun jus. Food combiner juga makan buah cukup banyak dalam sehari, jadi tidak khawatir akan kekurangan hanya karena adanya sedikit penurunan zat tertentu akibat bentuknya dijus.
Memicu Asam Lambung
Ini sebenarnya 11-12 dengan alasan kenapa orang takut makan buah di pagi hari, entah dari mana bermula. Sebagian orang memang sangat takut untuk makan buah di perut kosong saat pagi hari. Sayang sekali jika ini terus menerus menjadi keyakinan yang dipelihara dan diwariskan pada anak-anak. Alih-alih selalu mencurigai buah sebagai biang kerok penyebab sakit perut di pagi hari, kenapa tak mencoba mengevaluasi pola makan secara keseluruhan? Jujur saya sedih kalau ada yang masih menyalahkan buah setiap kali ada kejadian sakit perut atau penyakit apapun yang berhubungan dengan pencernaan. Sementara jajan bakso nyaris tiap hari, makan kue-kue berbahan terigu/gluten juga sangat sering, rutin minum susu, bahkan telat makan dan stress, terkadang justru aman dari tuduhan tersebut. Uh….puk…puk…puk buahhhh….
Mungkin ada yang berkata, “Mbak bisa ngomong gitu, enggak pernah sakit maag sih?” Haha….. kalau ada yang berkata demikian, maaf Anda salah. Justru sebelum menjalani pola makan sehat, saya ini jagonya sakit maag. Belanja bulanan selalu ada antasida, dikit-dikit mual, perih dan kembung. Saya sudah khatam kok deritanya sakit maag. Bukan Cuma maag, tipes juga saya pernah kena dua kali.
Jadi bagaimana sebaiknya mengkonsumsi jus buah? Ini ada beberapa tips untuk membantu mendapatkan manfaat optimal jus buah.
Tips Mengkonsumsi Jus Buah
- Jangan jadikan makanan utama. Artinya begini, Anda tak harus sepanjang hari minum jus saja lo. Buah dalam bentuk lainnya pun penting dikonsumsi. Masing-masing akan saling melengkapi, kan?
- Buat sendiri, atau pastikan segar dan tanpa bahan pemanis tambahan. Jus atau smoothie yang sehat ya sebaiknya memang tanpa tambahan gula, sirup ataupun susu. Itulah mengapa, meski penjual jus dan smoothie di pinggir jalan dan di foodcourt mal-mal selalu ada, tidak selalu konsumennya mendapat manfaat optimal. Bahkan kakak ipar pernah bertanya pada saya, “temanku suka banget jajan jus, tapi kok malah sakit-sakitan? Nah, lihat dulu jus macam apa yang dikonsumsi?
- Jus bukan minuman, melainkan makanan. Maka, jangan dikonsumsi langsung dengan cara diteguk. Pastikan untuk mengunyah secara ringan sehingga jus bercampur dengan air liur. Konsumsi perlahan, agar tak membuat banyak udara turut tertelan saat mengkonsumsinya yang akan menyebabkan individu yang sensitive dapat merasakan sebah.
- Pilih buah-buahan segar dan matang sempurna sebagai bahan bakunya. Jika masih parno bahwa buah yang asam akan menyebabkan sakit perut, ya pilih saja buah yang manis.
Untuk mendapatkan wawasan yang utuh tentang jus, smoothie, buah dan pola makan sehat, Anda bisa membaca:
Nah, bagaimana. Masih merasa bahwa mengkonsumsi jus buah berbahaya? Yuk sharing, apa yang masih menjadi kekhawatiran.
Salam.
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Saya seh nyaman sarapan buah atau terkadnag pake smothie kalo lagi ga males bikin
Saya lagi ikhtiar nabung buat beli slow juicer, kayaknya udah butuh banget ada di rumah. Biar lebih murni jus buahnya
Good share. Ini penting banget. Noted
Memang kudu baca artikel dengan teliti ya mbak. Jadi bisa ngerti apa baiknya dan apa kekurangan jus buah ini….
Betul, Mbak. Karena juga kadang judul yang menjebak. Kesannya kaya bahaya yang gimanaaaa gitu. Haha