Wedang Uwuh, Yang Hangat Dari Makam Raja-raja Jawa – Sebenarnya, sudah sejak lama saya penasaran dengan minuman hangat yang satu ini. Maklumlah, saya termasuk penggemar teh-teh herbal, khususnya yang khas nusantara. Kalau hanya the herbal berbahan serai, jahe, kayumanis, pandan, dsb sih bisa saya buat sendiri dan memang sudah biasa membuatnya. Namun untuk wedang uwuh, ada dua komponen yg memang takpernah saya temukan di kota kami, yaitu daun cengkeh dan serutan kayu secang. Beberapakali kunjungan sebelumnya ke Jogja dan sekitarnya, kok ya lupa untuk mencarinya.
Nah, maka beberapa waktu lalu saat untuk kesekian kalinya ke Jogja untuk sebuah tugas dinas, saya catet wedang uwuh dalam list oleh-oleh. Ha..ha…kali ini niat deh! Usai mengikuti rapat, saya langsung kabur ke Mirota di Malioboro. Sengaja pilih tempat ini, karena pinginnya one stop shopping saja, mengingat saya sendirian dan waktu terbatas, lagi pula terkadang kemampuan menawar saya sangat payah. Jadi, cari tempat yg pas saja harganya.
Pas betul sekarang musim hujan. Maka ketika tiba di rumah, sore saat cuaca mendung adalah saat yang tepat menikmatinya. Saya seduh saja wedang uwuh instan yang saya beli. Sruuupt… hangat dan harum aromanya. Namun buat saya masih kurang nendang aroma rempahnya. Maklumlah saya ini memang pecinta aroma rempah. Wedang uwuh instan yang saya beli rasanya terlalu mild! Mungkin lain kali saya akan mencari merk lainnya yang kira-kira lebih nendang saja. Atau kalau memunginkan saya cari daun cengkeh kering dan serutan secangnya saja deh. Lain-lainnya pengennya saya ramu sendiri biar nendang! Ha..ha…
Oya, uwuh sebenarnya secara harfiah artinya adalah sampah. Memang sih, bahan pembuatnya misal daun cengkih biasa didapat dari makam raja-raja di Imogiri. Komposisinya saya lihat memang beda-beda. Kalau wedang uwuh instan yg saya beli ini saya lihat di kemasannya terdiri dari: jahe, daun kayumanis, kayu secang, daun cengkih, dan pemanis berupa gula pasir. Namun ada juga resep yang saya baca internet yang menambahkan daun pala, cengkih, serai bahkan daun jeruk. Wahh.. sepertinya menarik untuk dicoba lain kali.
Ternyata, wedang uwuh tak hanya membuat badan hangat segar. Ada juga beberapa manfaatnya lo, misalnya jahenya sebagai antikoagulan,menjaga kadar kolesterol, memperbaiki pencernaan, dll. Lalu, kayu secangnya ternyata juga memiliki manfaat sebagai antikanker. Belum khasiat rempah-rempah lainnya.
Wah, sepertinya bulan depan saat kembali ke Jogja, saya harus berburu wedang uwuh kembali. Mungkin saya akan mencoba yang versi angkringan. Sapa tahu lebih nampol rempahnya. Nah, Anda mencari yang hangat-hangat di udara dingin begini? Coba wedang uwuh deh!
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Salam kenal, mbak…
Semoga tempatnya tepat ya 😀
Kalo bikin teh jahe atau serai, sebaiknya cukup diseduh bahannya atau perlu direbus dl mbak?
Makasih mbak…
Cukup seduh aja ya Mbak, biarkan menghangat, langsung dikonsumsi segera.