Empat puluh tahun tahun plus sekian usia saya. Sembilan tahun terakhir saya jalani bersama dan merasakan manfaat food combining. Akhir-akhir ini saya sering merenungi usia empat puluh plus ini. Mensyukuri banyak hal juga tepatnya. Ada banyak teman lo, ternyata yang mengalamai kerisauan jelang atau di usia 40. Salah satunya adalah, berbagai keluhan kesehatan. Saya? Ah, saya jadi flashback ke masa usia dua puluhan hingga awal tiga puluhan. Bisa dibilang masa tersuram dalam kondisi kesehatan saya.
Saya melahirkan anak pertama pada usia 25 tahun. Mengalami morning sickness yang luar biasa menguji kesabaran, melahirkan secara normal dengan penuh perjuangan dan rasa sakit yang tak sanggup saya bayangkan. Tak terlalu lama setelah melahirkan anak pertama, saya kembali hamil anak kedua. Secara fisik, berat. Secara finansial juga. Apalagi hidup kami masih baru saja merintis. Masa-masa setelah melahirkan anak kedua adalah ujian buat saya. Alergi parah. Saat dingin datang, saya bisa bersin hingga puluhan kali tanpa henti, sampai mata berair dan membengkak dan hidung mbeler. Berkali-kali saya juga mengalami cedera di bagian rusuk akibat batuk tak henti-henti. Infeksi saluran kencing sering banget menyapa. Begitu juga ambeien, penyakit genetis yang diturunkan dari keluarga bapak saya. Masih muda namun sakit-sakitan. Ya, itulah saya di tahun 2000an awal.
Apakah saya teledor menjaga kesehatan?
Rasanya, sih tidak. Itu sih yang saya rasakan masa itu. Saya bukan tipe penyantap makanan instan. Saya juga bukan penikmat makanan yang terlalu penuh aditif. Kami sekeluarga selalu makan sayur dalam jumlah cukup melimpah. Tapi memang masa itu belum kenal apa itu food combining. Kami kerap menyantap berbagai kue berbahan tepung terigu. Kami kerap memulai hari dengan segelas teh ginastel, legi-panas- tur kentel. Kami selalu memenuhi troli belanja bulanan kami dengan berkantung-kantung terigu, margarine, biscuit, susu dan aneka makanan “mati” lainnya.
Daftar Isi
Sembuh dan Bertransformasi, Inilah Manfaat Food Combining yang Telah saya Rasakan
Tahun 2010 saya mulai ber-Food Combining. Itu artinya tahun ini memasuki tahun ke 9 saya melakukan pola makan sehat namun mudah ini. Bersyukur pada Gusti Allah karena banyak manfaat kesehatan bisa saya dapatkan “hanya” dengan sabar melakoni pola makan ini. Apa saja manfaatnya? Biar saya ceritakan untuk teman-teman pembaca.
Manfaat Food Combining untuk Pencernaan Lebih Baik
Manfaat food combining yang paling awal bisa dirasakan adalah efek baik untuk pencernaan. Maka jangan heran kalau banyak yang mengatakan bahwa makan sehat itu bikin perut happy. Bukan lebay atau pun mengada-ada, namun memang demikianlah adanya.
Awal sekali sarapan buah, saya masih ingat betul, adalah ketika saya menghadiri sebuah acara dinas di Hotel Solo Paragon. Pada saat breakfast, melihat limpahan aneka buah dan salad sayuran segar, saya jadi berfikir, sekarang saatnya. Maka pagi itu saya mengeksekusi pengetahuan tentang food combining yang sudah saya dapat sebelumnya.
Sarapan saya mulai dengan sedikit buah segar aneka warna (sebelumnya sudah minum air putih di kamar). Setelah berjeda sejenak, saya penasaran untuk melanjutkan dengan seporsi salad sayuran segar. Memang sih, ada yang menganggap, sayuran itu adalah sarapan kelas dua. Idealnya sarapan adalah dengan buah, karena fruktosa buah akan member energy siap pakai seketika tanpa repot mencerna berat-berat.
Sarapan semacam itu seketika bikin perut saya sangat nyaman. Padahal saya ini langganan sakit maag dan apalagi baru perjalanan jauh, yang biasanya bikin perut sebah enggak karuan. Tapi pagi itu saya merasa perut super nyaman. Aha! Inilah pola makan yang saya cari!
Manfaat Food Combining Untuk Tubuh Lebih Bugar Berenergi
Adakah yang merasa, pasca sarapan mata jadi ngantuk sehingga butuh secangkir kopi untuk membuat hari itu penuh semangat? Nah, saya ngacung tinggi-tinggi! Herannya, saat mengubah kebiasaan sarapan dengan hanya sarapan buah ala food combining, kok keluhan itu tiba-tiba lenyap.
Bagaimana bisa?
Simple banget sebenarnya. Food combining mengatur makan dengan sangat efisien. Pagi hari adalah waktu buang bukan waktu cerna (jika merujuk pada irama sirkadian tubuh manusia), member asupa buah yang sangat mudah cerna tidak memboroskan energi. Energi masih tersisa banyak bisa dipakai untuk aktivitas pagi hingga siangnya. No ngantuk-ngantuk dan lemah letih lesu. Pokoknya bawaannya segerrrr ajah!
Manfaat Food Combining untuk Sistem Kekebalan Tubuh
Seperti saya ceritakan di awal tulisan ini, usia duapuluhan hingga awal 30 saya ringkih luar biasa. Sedih banget. Perempuan muda yang harusnya penuh energy dalam melakukan tugas-tugas kehidupan, jadi harus pasrah beristirahat saja dalam jangka waktu lama. Saya memang awalnya tidak meniatkan food combining untuk menyembuhkan penyakit. Saya tahu, FC bukan OBAT SAKTI penumpas segala macam penyakit.
Tanpa disadari semua penyakit masa lalu pergi diam-diam. Padahal saya sudah tidak minum berbagai suplemen sampai imun booster yang biasanya rutin saya lakukan sebelum ber-food combining. Saya tahu, ini gara-gara ng-FC.
Apakah tidak kambuh sama sekali? Pernah mulai ngintip-ngintip, wkwkwk. Itu terjadi saat FC saya mulai kendor kelamaan. Seperti pada saat kuliah dan nge-kos, di mana kadang saya sulit mendapatkan sayuran segar. Nah, saat itu mulai terasa penyakit lama mulai bakal menyapa. Solusinya gampang. Langsung genjot makanan pembentuk basa, sarapan buah lebih banyak dan berupaya makan sayur lebih banyak. Alhamdulillah, dengan cara sederhana saja, tubuh kembali fit.
Baca Juga: Seluk Beluk Cheating dalam Food Combining
Manfaat Food Combining untuk Langsing
Ini side effect saja. Meski demikian, perempuan mana sih yang enggak hepi dikaruniai tubuh yang selalu ideal tanpa effort yang aneh-aneh? Saya sangat nyaman dengan tubuh yang saya dapatkan pasca FC bertahun-tahun ini.
Baca Juga: Sehat dan Langsing dengan Food Combining
Saya tidak peduli jika ada orang yang mengatakan, “ah makan saja semuanya, biar gemuk yang penting bahagia”. Bagi saya, gemuk dan bahagia adalah hal yang berbeda yang belum terbukti korelasinya. Gemuk bisa bahagia, langsing juga bisa bahagia. Seperti halnya gemuk bisa juga tak bahagia dan langsing pun bisa tak bahagia. Jadi pilih mana? Saya pilih LANGSING dan BAHAGIA. Hahaha …. #OgahRugi ? iya banget!
Manfaat Food Combining untuk Kulit Sehat
Saya sangat malas menggunakan skincare. Ini kelemahan saya, please jangan ditiru. Di usia 40 lebih ini saya baru mulai belajar disiplin mengaplikasikan pelembab, sunblock endebrai …endebrai sebelum ber-make up pagi hari, dan tak lupa membersihkan wajah disambung treatment untuk malam sebelum tidur. Kasep alias terlambat! Iya kata banyak orang, anti penuaan seharusnya sudah dimulai awal 30an.
Namun bersyukur, berkat food combining, saya merasa kulit masih cukup kenyal. Kerutan juga belum terpampang nyata kok. Dan yang terpenting, jerawatan belasan tahun udah dadah babay berkat food combining. Kalau Anda bertemu saya, mungkin akan berkata, “ah muka penuh scar gitu, mana hasil FC?” Nah, justru itu. Kalau tidak FC kemungkinan besar justru bukan hanya scar, tapi tetap lengkap dengan jerawat gede-gedenya. Haha …
Saya sengaja menolak treatment memperbaiki tekstur yang rusak akibat jerawat ini, walau ada kesempatannya. Biarlah tekstrur kulit yang tidak sempurna ini menjadi semacam pengingat bahwa saya pernah teledor dalam menjaga kesehatan, dan jangan sampai terulang kembali.
Nah, itu beberapa manfaat Food Combining yang sudah saya rasakan selama sembilan tahun ini. Teman-teman tertarik mencoba? Atau bahkan mungkin pernah dan sudah mencoba dan dapat manfaatnya? Yuk ah, share. Jangan disimpan sendiri.
Salam Sehat
Baca tulisan lainnya :
Momblogger, penulis buku, dosen, trainer dan pembicara publik. Tema-tema green, health, pola makan sehat, travelling, teknologi dan pendidikan adalah topik yang diminatinya.
Pelatihan yang sudah dan sedang dilakukan adalah teknik penulisan artikel untuk blog, artikel untuk media massa, penulisan buku dan untuk review produk. Pelatihan lain yang juga diadakan adalah cara melangsing. Semua jenis pelatihan tersebut dikolaborasikan dengan buku.
Informasi lengkap profil bisa dilihat di facebook , instagram saya atau https://www.widyantiyuliandari.com/about-me
Super sekali mbak. Dikala FC saya mulai kendor. Baca2 blog ini adalah penyemangat tersendiri 😄 saya masih terus berusaha untuk sukses berfc seperti mbak Wid. Semoga kelak bisa konsisten. Amiin
Kalo olahraga aku udah nemu yang cocok dan cukup rutin mb, yaitu dengan beryoga 2-3x seminggu, efeknya juga ke badan lebih fit, jarang flu seperti dulu. Nah yang masih PR sebenerny di pola makan, jadi meski rajin yoga tapi badan masih kimpel-kimpel, hahahaha
Pernah nyoba FC, tapi masih blang bentong iniiii. Baca ini jadi reminder lagi, kalo mau sehat, bahagia dan sekaligus langsing, olahraga + pola makan gak bisa berdiri sendiri-sendiri. Lihat perjuangan mbak 9 tahun berFC, jadi bikin saya makin yakin FC ini sebenernya cocok banget dikolaborasikan sama yoga
Nah, pas ngetik komen ini, jam 12an siang, dari pagi tadi cuma makan buah aja, sama kelapa sih (boleh gak ya untuk menu ganjel sebelum makan jam 12), sama tadi ngopi dulu sebelum olahraga 🤣🤣🤣
Kalau menurut guru FC ku, kelapa (mentah kan ya?) baik juga dalam jumlah kecil. Dia bahkan bikin kenyangnya rada awet. Dan juga masih muda cerna kok. Kalau kopinya yg enggak cucmey. Wkwkwk tapi pelan-pelan lah. Ku sebagai mantan pecandu kopi tahu rasanya kok. Wkwkwk
Makasih bnyak yaa mbaaa. Dikala saya maju mundur cantik mau mulai FC ee baca tulisan ini jadi lbh semangat heheh. Oia mba sy mau tanya untuk cemilan yg jam 4 sore biasanya apa y? Bolehkah FC makan kue kue yg mengandung terigu ketika waktu cemilan.untuk mentega dan keju boleh ga si di konsumsi? Makasih bnyak mbaa atas jawabannya
Asyikkkk…. senang saya mendengarnya. Semangattt.
Untuk kue2 dihindari saja, Mbak.
Wah kalau saya makan lebih ke instan dan cepat saji. Hampir tiap hari itu khususnya mi,rakus banget.
Buah dan sayuran sering kelewatkan.
Ternyata mba Wid sudah lama sekali menjalankan FC ya mbak. Alhamdulillah banget ya mbak bisa mengenal FC. Nggak kebayang beratnya masa ketika sakit-sakitan..ngilu bacanya. Sy juga mulai menata pola makan meski nggak sebaik apa tapi memang berasa daya tahan tubuh lebih baik daripada sebelumnya. Sy jadi pengen nyoba FC jg mbak.. Terlebih buat suami yang susah gemuknya. Hihi..
wah makasih sharingnya, saya sih blm mempraktekan tp kalau siang makannya hanay buah pepaya saja krn ini buah kesukaan dan bikin perut juga kenyang. Kalau olahraga tiap hari jalan pagi dan yoga seminggu sekali
7 tahun menjalani FC karena mau muntah lihat diri sendiri di kaca kamar. Itu kingkong apa manusia hahaha. Alhamdulillah. Selama rentang waktu ini BB saya turun 12kg dan permanen