tanya jawab blogger pemula

[Selasa Blog] Cara Efektif Meningkatkan Traffic untuk Blogger Pemula

Share

Bagaimana cara meningkatkan traffic? Sebenarnya bahasan ini sudah berkali-kali di kelas-kelas blogging saya dan juga di berbagai kesempatan sharing blogging di berbagai komunitas. Tapi, karena pada #SelasaBlog minggu lalu ini masih ditanyakan kembali, maka saya putuskan untuk kembali membahasnya. Pertanyaan lengkap dari Kak Estelita Zainal, seperti ini:

Kalau blog sudah terisi banyak, bagaimana cara mengundang pembaca? Mana yang lebih efektif, bagikan di fb, IG atau dengan cara blog walking? Saya perhatikan semua blogger yang sudah rutin berpenghasilan, IGnya sangat aktif dan followernya buanyak. Apakah kalau IG kita nggak aktif berarti nggak mungkin monetize blog? Makasih sebelumnya, Mbak Wid.

Materi minggu lalu bisa dibaca di : Tanya jawab blogger pemula

Bagaimana Cara Efektif meningkatkan Traffic Blog?

Baiklah, di sini sebenarnya ada beberapa pertanyaan. Tapi izinkan saya mengkoreksi sedikit. Sebenarnya tidak perlu menunggu banyak, setiap kali selesai publish maka blogpost tersebut sudah bisa di-share, lo. Tidak perlu juga menunggu tulisan menjadi bagus dalam pandangan Anda. Karena toh, semua blogger membutuhkan proses. Tak apa nulis buruk, daripada enggak  kunjung menulis. Setelah berulang-ulang berlatih toh akan bagus juga.

Lalu tentang bagaimana mengundang pembaca, manakah yang lebih efektif antara share di Facebook, Instagram ataukah dengan blogwalking?

Jawabannya bisa saja semua efektif, bisa juga semua tidak efektif. Faktornya sangat banyak. Pengalaman saya sendiri, kalau untuk traffic yang terbanyak justru saya peroleh dari mesin pencari. Ini dikarenakan, beberapa artikel saya memang masih setia nangkring di laman terdepan pencarian google. Walau jumlah kunjungannya tak sangat fantastis, dari sinilah sebagian besar pengunjung berasal.

Walau demikian, peran media sosial tidak serta merta kita simpulkan tidak penting. Sekitar 30 persen pengunjung saya berasal dari share sosmed, untuk contoh kasus pada blog saya, instagram menempati urutan paling buncit. Tapi apakah karenanya saya jadi malas men-share di Instagram? Enggak dooong. Kenapa? Karena bagi saya, instagram memang lebih berfungsi untuk branding bukan sebagai sumber traffic. Banyak job saya dapatkan dari instagram, artinya sang klien “melihat” saya pertama kali lewat instagram. Nah, jadi walau secara jumlah kunjungan, IG tidak memberikan sumbangan yang gede, tapi dari sisi branding IG sangat berjasa.

Teman-teman bisa membaca tulisan ini, ya. Supaya ada gambaran lebih lengkap tentang peluang-peluang dari blog: Rahasia Mendapat Banyak Peluang dari Blog

Bagaimana dengan facebook? Ini juga tidak mendatangkan traffic sebesar mesin pencari. Tapi, apa lantas saya berhenti share di facebook? Tidak. Karena kalau bagi blog saya, facebook selain sebagai sarana branding juga sebagai sarana networking. Saya pernah lama sekali tidak sempat men-share di facebook. Tahu apa akibatnya? Traffic sih tidak jeblok-jeblok amat, karena sekali lagi, traffic blog saya lebih disokong oleh mesin pencari. Tapi…. Eh kenapa yang namanya job jadi sepi? Nah, ini kemungkinan yak arena blog saya akhirnya tak terlihat oleh mata-mata agensi atau pihak lain yang sedang mencari blogger untuk bekerjasama. Ini baru kemungkinan lo, ya. Tapi emang pernah ada kawan yang di agensi mengakui, bahwa dia kalau berburu blogger ya dengan cara memantau grup-grup blogger di facebook.

Sekarang bagaimana dengan blogwalking? Kalau buat saya, jujur BW juga bukan cara efektif naikin traffic. Berapa sih saya bakal sanggup BW dalam sehari? Sepuluh, dua puluh, seratus? Ah, kalau saya paling-paling hanya sanggup 20, cukupkah itu kalau untuk tujuan traffic? Jauhhhh dari cukup. Tapi saya tetap lakukan BW untuk tujuan lainnya, seperti mencari inspirasi, refreshing, dan berjejaring.

Sekali lagi mengingatkan, bahwa yang saya bahas di atas adalah berdasarkan kondisi pada blog saya. Pada blog teman-teman bisa saja berbeda karena banyak sekali faktor yang memperngaruhi traffic, bukan hanya soal media sosial tempat link di share, tapi juga termasuk target atau sasaran blog itu sendiri, waktu membagikan linknya, bagaimana Anda memberikan judul serta pengantar yang menarik bagi link tersebut dan lain sebagainya.

Apakah Instagram Mutlak Diperlukan untuk Monetize Blog?

Nah, sekarang saya mau bahas bagian terakhir dari pertanyaan Kak Estelita. Saya perhatikan semua blogger yang sudah rutin berpenghasilan, IGnya sangat aktif dan followernya buanyak. Apakah kalau IG kita nggak aktif berarti nggak mungkin monetize blog?

Iya, Kak memang kebanyakan blogger instagramnya sangat aktif, Kak. Mereka bahkan posting bisa sehari tiga kali (macam minum obat, Kak) bahkan lebih. Karena memang blogger tanpa sosmed bagaikan sayur tanpa garam, bagaikan ambulance tanpa wiuw wiuw, kakkkk… Haha… Nah, setahu saya, sekarang sosmed yang lagi ramai memang instagram. Jadi ya enggak heran kalau banyak blogger serius mengoptimasi instagramnya.

Seringkali juga ketika blogger terlibat job berupa campaign, itu sepaket antara nulis di blog dengan share di instagram. Bukankah wajar katika klien ingin mendapatkan pengaruh yang optimal dari kerjasama yang sedang dijalankan bersama blogger? Jumlah IG follower penting, tapi itu bukan satu-satunya faktor. Next time kita bahas khusus IG, ya.

Apakah kalau IG tidak aktif berarti enggak bisa monetize blog? Enggak juga. Karena monetize blog kan macamnya bukan hanya campaign, review dan semacamnya. Hanya saja, memang ada saja pekerjaan blog yang  include dengan post instagram dan mensyaratkan pula minimal jumlah follower. Nah, kalau sudah begini, blogger yang tidak aktif di instagram atau followernya sedikit tentu tidak bisa ikutan kan?

Lalu bagaimana caranya agar share di media sosial bisa optimal dampaknya terhadap peningkatan traffic blog? Ah, ini sih kalau teman-teman yang pernah ikut belajar di kelas Blogging saya, pasti sudah tahu (tapi semoga enggak lupa). Intinya begini, media sosial selalu punya aturan yang berbeda dan berubah-ubah, algoritmanya pun demikian. Ngeselin? Ah, santai saja. Yang jelas saya selalu menyarankan untuk share sosmed, share bertahap jangan langsung memberondong linimasa dengan link teman-teman. Percuma, yang baca itu-itu saja dan alih-alih dapat pembaca baru, yang ada malah kena semprit Facebook.

Jengan lupa berikan pengantar yang memadai. Saya masih sering lihat teman-teman newbie share link, ya link doang. Kasihan, tidak dihantarkan sedemikian rupa. Kasih dong bla…bla…bla.. yang menarik. Anda kan penulis. Wkwkwk. Demikian juga jika post di grup, pastikan ikuti rules dalam grup tersebut. Jika ingin menyapa admin, sapalah dengan wajar dan sopan. Jujur saya ngakak so hard ketika masih nemuin member sebuah group menyapa admin dengan, “min, titip jemuran ya …”. Yahelahhh … dikata kancut basah kali ya itu blogpost. Maka benar saja kalau link blogpostnya enggak ada yang mau ngunjungin.

Waktu share link blog juga memperngaruhi, lo. Kalau Anda post lewat tengah malan, ya bisa dipastikan yang melihat hanya segelintir makhluk-makhluk yang sedang insomnia, atau sedang diburu deadline dan mencari hiburan dengan sekadar mengintip socmed sejenak. Coba deh, amati kapan waktu timeline Anda ramai. Kalau Facebook saya ramai sekitar jam 8 pagi dan 8 malam.

Content is The King, Masih Belum Terbantah

Di luar hal yang telah dibahas di atas, bagi saya ungkapan pada sub judul di sini masih belum terbantahkan. Tulisan-tulisan yang diracik dengan sungguh-sungguh, ditujukan khusus untuk membantu mencarikan solusi bagi pembaca, ditulis dengan segar dan renyah kriuk-kriuk, lalu digarnish dengan visual yang cukup oke, menurut pengalaman masih tetap akan menjadi konten yang dicintai.

Jadi, mau bagaimana lagi? Wahai blogger pemula, belajarlah terus menciptakan konten yang dicintai pembaca Anda. Mungkin Anda masih gagal pada percobaan pertama, kedua, ketiga. Tapi nanti pasti bisa ketemu juga apa yang disukai pembaca Anda. Anda enggak punya pilihan kecuali terus mengasah “gergaji” Anda.

Jadi begitu, ya Kak Estelita, teman-teman blogger IIDN tersayang dan semua pembaca. Sekali lagi, tidak ada yang mutlak kebenarannya, ya. Blogging itu faktornya banyak banget. So, tulisan ini hanya sekadar sebagai inspirasi saja, kondisi tiap-tiap blog tentu teman-teman cermati sendiri ya. Happy blogging. Mari semangat berbagi yang baik-baik.

Baca juga : Melongok limpahan peluang bisnis internet marketing di era revolusi industri 4.0

Salam Sayang

Catatan: Sebenarnya cara paling dahsyat menaikkan traffic, ya dengan SEO. Tapi saya khawatir jika dibahas sekaligus, nanti akan terlalu panjang bahasannya. Jadi sementara saya bahas sesuai poin yang ditanyakan Kak Estelita saja dulu.

Share

9 thoughts on “[Selasa Blog] Cara Efektif Meningkatkan Traffic untuk Blogger Pemula

  1. salam keren

    artikel yg bagus dan bermanfaat, hanya saja kadang-kadang hilang rangkaian kata saat berada didepan laptop…

    fenomena “syndrome blank” hahaha salam kenal mbak, tulisannya ajib…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!