membeli rumah idaman

4 Kesalahan dalam Pencarian Rumah Idaman

Share

Mencari rumah idaman. Hmmm… terdengar manis, memang. Tapi kenyataannya, bikin puyeng bahkan stress! Sok tahu kamu Mbak Wid! Lhooo iya dong. Kan udah pernah mengalami. Hihi. Mencari rumah bukan seperti mencari tas atau sepatu di toko-toko, cenderung sangat rumit dan banyak pertimbangan. Padahal rumah impian kami rumah idaman sederhana saja masa itu. Maka saya share sidikit pengalaman, siapa tahu beguna buat yang lagi nyari rumah.

Iya, nyari rumah emang gampang-gampang susah. Apalagi jika ini rumah pertama dan teman-teman belum pernah terlibat dalam proses jual beli rumah sebelumnya. Bisa saja teman-teman akan salah atau terbalik mempertimbangkan. Detail-detail yang dianggap tidak penting ternyata justru menjadi sebuah hal yang penting untuk dipikirkan.

Dilansir dari Freshome.com, ada sejumlah kesalahan dalam proses pencarian rumah idaman. Hal ini dinilai menyulitkan para pencari properti yang baru terjun dalam dunia jual beli properti. Beberapa kesalahan tersebut disajikan berikut cara-cara untuk membenahinya agar proses pencarian rumah idaman teman-teman berjalan dengan baik:

Belum Mendapat Kredit Pinjaman

Tidak banyak orang yang bisa dengan bebas mengabaikan poin ini. Termasuk saya dan suami. Yakali kalo gaji PNS sebulan 50 juta. Membeli rumah idaman secara tunai, pasti lancar-lancar aja. Dimana pun negaranya, cara yang paling mudah untuk membeli rumah atau properti lainnya bagi kebanyakan orang, sudah pasti akan menggunakan pembayaran secara kredit melalui bank. Hal tersebut dikarenakan dengan pembayaran kredit, teman-teman tidak akan kesulitan dalam mengelola biaya-biaya lain untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebelum mendapatkan pembiayaan, teman-teman juga perlu untuk mendapatkan persetujuan dari bank dalam hal kelayakan dan kemampuan teman-teman dalam mencicil pembayaran per bulannya. Ada beberapa syarat yang harus teman-teman penuhi untuk mendapat persetujuan tersebut, namun yang paling penting adalah dari pendapatan per bulan teman-teman. Dari pendapatan bulanan tersebut, pihak bank akan menganalisis besaran biaya yang dapat teman-teman bayarkan per bulan.Saya sangat beruntung waktu itu dapat rumah tipe 21 aja tapi kelebihan tanahnya banyakkk, subsidi pula. Jadi cicilan bulanan tidak terlalu berpengaruh ke biaya hidup sehari-hari.

Setiap bank pasti akan menyarankan besaran cicilan yang terbaik untuk teman-teman, karena pada hakikatnya pendapatan teman-teman memang tidak hanya digunakan untuk membayar cicilan rumah saja. Pertimbangannya adalah, masih banyak kebutuhan sehari-hari yang harus teman-teman penuhi yang diambil dari pendapatan teman-teman.

Tidak Mengorganisir Anggaran

Berkaitan dengan poin sebelumnya, salah satu masalah krusial yang pasti akan terjadi saat membeli hunian adalah dalam ketidak mampuan mengorganisir anggaran. Jika teman-teman memang berkomitmen sangat besar untuk tempat bermukim teman-teman, besaran anggaran pembayaran tersebut seharusnya menjadi anggaran prioritas yang harus teman-teman pisahkan. Teman-teman juga perlu menyisihkan sebagian anggaran jika teman-teman berniat merenovasi atau mengisi hunian teman-teman dengan sejumlah perabotan.

Sebagai solusi untuk mengorganisir anggaran, ada baiknya teman-teman untuk membuat sebuah rincian anggaran pengeluaran secara tertulis per bulannya, melibatkan pendapatan per bulan teman-teman dengan pembelanjaan kebutuhan. Baca juga: Menyiasati anggaran untuk food combining.

Tidak Menggunakan Jasa Agen

Urusan jual beli rumah atau aktivitas jual tanah kavlingan mungkin dapat menjadi rumit bagi Anda jika belum memiliki pengalaman sebelumnya. Untuk itu, baiknya Anda menggunakan jasa seorang agen properti. Meskipun menyewa agen memerlukan biaya tambahan, itu sangat worth bagi Anda yang belum pernah terlibat sebelumnya. Selain menjual (mencarikan calon konsumen) properti Anda secara langsung, para agen yang memiliki wawasan sangat luas di bidang jual beli hunian dapat menjadi penasehat Anda. Dan juga akan membimbing Anda melewati langkah demi langkah dalam proses penjualan hunian Anda.

Pastikan Anda menyewa agen properti yang baik dan dipercaya melalui riset dari ulasan dan testimoni dari klien-klien sebelumnya, serta track record penjualan properti yang pernah ia lakukan.

Terlalu Idealis dalam Estetika

Salah satu hal yang membuat teman-teman akan sulit dalam memiliki hunian idaman versi teman-teman adalah terlalu idealis dalam hal estetika/dekorasi. Misalnya nih, keukeh mau rumah idaman bergaya minimalis. Tidak hanya pada jual beli rumah secondary, terlalu idealisnya para pencari properti dalam hal estetika/dekorasi juga dapat menyebabkan hunian baru pun terlihat tidak sesuai dengan kriteria hunian idaman mereka. Hal tersebut yang sering menyebabkan para pencari properti terlalu men-skip sehingga tidak terjadi pemilihan hunian untuk dibeli.

Untuk meredam kesalahan ini, ada baiknya untuk mengesampingkan estetika saat melihat properti. Mengesampingkan bukan berarti membiarkan. Setidaknya, beri penilaian plus minus pada beberapa ruangan-ruangan penting dalam hunian tersebut. Ingat, hunian tersebut bisa saja menjadi hunian idaman teman-teman, jika teman-teman memiliki visi yang bagus untuk jangka waktu ke depan. Teman-teman bisa saja mengubahnya sewaktu-waktu estetika/dekorasi ruangan-ruangan yang teman-teman anggap tidak ‘gue banget’ sebelumnya.

Jadi gimana? Sudah siap membeli rumah idaman? Kabari deh kalau udah kebeli, dan boleh undang saya kalau mau syukuran rumah baru, ya.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!