memenangkan lomba blog

Mengapa Saya Tidak Memenangkan Lomba Blog?

Share

Ini bukan Tip Memenangkan Lomba Blog. Hanya 30 persenan dari seluruh lomba blog yang saya ikuti yang berhasil masuk dalam daftar pemenang, mulai dari pemenang pertama hingga pemenang hiburan. Hasil ini patut disyukuri, karena saya tidak memiliki mental sekuat Thomas Alva Edison yang mengalami 9999 kegagalan baru berhasil setelah ke 10 ribu dalam upaya menemukan lampu pijar.

Atau fotografer Alan McFayden setelah gagal 720 ribu kali memencet tombol shutter kamera selama 6 tahun untuk mendapatkan foto sempurna dari burung Raja Udang (King Fisher ) yang akan menghujam ke air. Saya HANYA mengalami kegagalan ke sekian belas kali, baru menikmati menjadi salah satu pemenang.

Fotografer Alan McFayden

Jika Anda mengalami kegagalan memenangi lomba blog sebanyak lebih dari 30 kali, maka saya ucapkan selamat, berarti Anda memiliki pengalaman serupa yang pernah saya lakukan. Saya tidak menang dalam lomba kira-kira lebih dari 80 kali. Jadi, silakan baca tulisan ini ya, hingga tuntas hahaha….

Membenahi Blog dan Lahirlah Tulisan ini

Ide tulisan ini saya dapatkan karena beberapa hari terakhir ini saya sedang membenahi blog ini. Artikel yang berhubungan dengan lingkungan dan sifatnya endebrai – endebrai saya pindahkan ke Enviropedia (blog yang dikhususkan untuk lingkungan dan teknik lingkungan) dan wyuliandari wordpress (isi blog yang lebih ringan dan tidak dimungkinkan dipost di blog ini ).

Dalam proses pembenahan isi blog, sehingga nantinya lebih fokus, saya terpaksa membaca lagi isi blog, termasuk yang berhubungan dengan kompetisi blog alias lomba blog.

Dari proses ulang membaca tulisan yang sudah bertahun lampau, bahkan 6 tahun lampau, terbersit rasa kagum bahkan heran, “ Kok, saya bisa nulis seperti ini ? ” Atau “ Kok tulisannya kualitasnya hanya seperti ini ? “. Dan muncul penilaian obyektif, “ Pantas saja dulu kalah dalam lomba blog “. Hahaha….

Nah, tulisan ini adalah refleksi isi tulisan yang disertakan dalam lomba blog dan “alasan” kenapa kok tulisan itu tidak memenangkan lomba. Tentu saja kriteria “alasan” tersebut, bisa saya simpulkan setelah saya bisa lebih memahami dunia blogging dan punya pengalaman menilai lomba blog dari ratusan peserta.

Mengapa judul tulisannya menggunakan frasa “ Tidak memenangkan lomba “ dan bukan “ Alasan saya memenangkan lomba “. Ya, jelas saja, dikarenakan 70 % tulisan yang disertakan dalam kompetisi blog, tidak berhasil menang. Dan jika tetap ngotot menggunakan judul “ Alasan saya memenangkan lomba blog atau tips jitu memenangkan blog competition “, wah saya akan kualat ke dewa – dewa blogger yang sudah aral melintang menjuarai jagat persilatan blog competition . Dan judul itu terlalu jumawa, tidak sesuai dengan saya yang sudah 40 tahun plus, namun tetap berjiwa muda ini 😀

Save our paradise lomba blogging
Lomba yang pertama kali dimenangkan tahun 2014 ini sangat berkesan. Bukan hanya karena ini kemenangan pertama, tetapi juga memberi visi bahwa seorang blogger harus memiliki niche yang ditekuni terus – menerus dan
hanya menuliskan apa yang sesuai dengan identitas dirinya.

Beberapa Poin yang Tidak Dibahas

Tulisan ini dibatasi hanya pada konten isi blog dan bukan persyaratan di luar konten. Ada 3 hal di luar konten blog yang tidak dibahas di sini, yakni.

  • Persyaratan lomba blog. Dari pengalaman menilai lomba blog ada 30 persen peserta yang tidak memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Tentu sangat disayangkan. Tapi, kok ya ada.
  • Engagement atau tingkat keberpengaruhan. Poin ini tidak dibahas di sini.
  • SEO. Blog competition yang dinilai berdasarkan SEO tidak dibahas di sini. Dan percayalah, saya ini awam mengenai SEO, dan pasti akan kalah jika mengikuti lomba SEO ini.

Nah, sekarang kita masuk kepada 3 poin penting dalam penulisan blog. Sebenarnya, kalau menurut saya, ada beberapa poin penting lagi seperti :

  • Keterbacaan. Blog dibuat untuk dibaca banyak khalayak (termasuk masyarakat awam ) sehingga menggunakan bahasa yang populer dan tidak meninggalkan ciri blogging yakni sudut pandang personal)
  • Keunikan . Jika ada 200 tulisan mengulas hal yang sama , apa sih yang membedakan dari tulisan kita dibandingkan 199 tulisan peserta lainnya,
  • Tingkat kedalaman . Jika ada 200 tulisan mengulas hal yang sama sehingga materi tulisan menjadi common sense, apa informasi tambahan yang diberikan tulisan kita dibandingkan 199 tulisan peserta lainnya.
  • Teknik penulisan seperti alur tulisan dan keterpaduan atau koherensi.
  • Fokus yakni isi tulisan tidak melebar kemana – mana .
  • Rangkaian ilustrasi yang mendukung serta
  • Ending tulisan. Ending tulisan menjadi bagian penting dikarenakan memberikan kesan terakhir kepada juri ataupun pembaca .

Dengan pertimbangan menghemat ruang penulisan, poin – poin yang lain untuk sementara tidak dituliskan. Dan saran saya, bacalah dengan cermat tulisan para pemenang lomba blog. Jika perlu baca juga tulisan semua peserta lomba blog 😀 karena dari sanalah saya justru mendapatkan banyak ilmu mengenai penulisan blog.

3 Poin yang Membuat Saya Kalah dalam Lomba Blog

Judul tulisan tidak kuat

Judul blog ini memegang peranan paling penting dalam isi blog. Karena judul memiliki fungsi, pertama mewakili isi blog. Kedua, menjadi magnet bagi juri atau pembaca.

Contoh tulisan saya dengan judul yang sama sekali tidak menarik dan pantas saja kalah adalah Ngeblog di Sela Waktu Ala Emak Blogger Multiprofesi. Lomba yang diadakan Asus bekerja sama dengan Blogger Perempuan ini tentang ASUSPRO P243OU.

Judul tulisan terlalu umum, tidak menggambarkan produk yang diulas dan isi tulisan hingga setengah bagian tidak fokus.

Contoh penulisan judul yang terlalu umum dan
tidak fokus dengan isinya yang mengulas sebuah produk.

Ilustrasi Kurang Mendukung

Ilustrasi, termasuk cover blog, memberikan kekuatan pada isi blog. Ilustrasi, setidaknya foto, memiliki fungsi :

  • Memperkuat penjelasan dari teks sekaligus memudahkan pembaca memahami isi tulisan. Jadi, jangan menulis teks terlalu detail dan panjang, karena akan membuat pembaca berfikir lebih keras bahkan lelah. Berikan penjelasan yang rumit melalui ilustrasi.
  • Menjelaskan apa – apa yang tidak bisa dituliskan melalui teks. Ada ide yang tidak bisa dideskripsikan melalui teks, disinilah ilustrasi berperan.
  • Me-refresh-kan mata. Gambar, diagram bahkan video akan bisa membuat mata dan pikiran juri dan pembaca menjadi dan lebih segar. Karenanya letakkan ilustrasi pada posisi yang tepat, seperti di bawah teks yang harus diberikan penjelasan tambahan atau kesan lebih kuat. Kalau saya menghitung, paling banyak 5 alinea atau hampir 2 scrolling layar HP android, sudah harus ada ilustrasi.

Contoh tulisan blog mengenai produk notebook Asus yakni Asus EeeBook E202, gawai yang ringan dengan berat hanya 1,21 kg dan berukuran kecil, lebih kecil dari kertas A4.

Penggunaan judul Makin Produktif dan Kreatif Ala Emak Penulis Bersama Asus E202 tidak menggambarkan nilai lebih produk ini dari sisi ringan dan ukurannya yang kecil. Judul kurang menarik dan terlalu umum.

Pada bagian isi, hanya ada satu ilustrasi yang menonjol yakni saya yang sedang duduk memegang Asus EEEPC. Selebihnya adalah ilustrasi umum yang blogger lain juga menggunakan. Keunikan dan kedalaman isi tulisan blog ini yang mengulas produk tidak ada, meskipun memiliki prolog yang menarik ( sepertinya 😀 ). Jika ditulis ulang dengan mengubah judul, menambah ini itu, isi tulisan ini pasti lebih menggigit hahaha…

Asus E202

Bagian Awal Tulisan Tidak Fokus

Bagian awal tulisan pada alinea pertama dan kedua haruslah menarik, mengundang rasa ingin tahu, berisi poin – poin penting isi blog termasuk gambaran keseluruhan isi blog, bahkan bisa menjelaskan keunikan isi blog kita.

Pada blog competition dengan tema yang sama, misalkan untuk sebuah produk, juri akan membaca ratusan blog dengan isi yang mirip – mirip. Jika pada bagian awal tulisan kita tidak unik dan berbeda, maka bagian bawah dan seterusnya tidaklah istimewa.

Ini sama aja dengan seseorang yang harus mencicipi mie goreng dengan jumlah 200 mangkuk. Jika tidak ada yang istimewa dan kuat pada tampilan dan rasa mie goreng dalam mangkuk yang kita sajikan, mie goreng kita tentu tidak mengesankan.

Lomba Blog yang diadakan sebuah website mengenai solusi keuangan dan bisnis dengan judul Kerja Sampingan Bermodalkan Internet Peluang Melimpah Ruah Modal Minimalis ini memiki beberapa kesalahan fatal. Pertama, prolognya yang berkepanjangan sehingga tidak fokus dan melelahkan untuk dibaca. Kedua, tidak mengupas isi website penyelenggara sebagai referensi isi blog. Ketiga, ilustrasi yang tidak menarik. Dan lainnya . Pendek kata, pantas saja kalah, gaessss… 😀

Mengapa Lomba Blog Menarik dan Penting untuk Diikuti ?

Tawaran hadiah dari penyelenggara adalah alasan pertama untuk ikut kompetisi blog ini. Hanya saja, jumlah pemenang yang tidak banyak (dimana – mana jumlah juara dalam perlombaan hanya beberapa orang saja hehehe…) menjadikan effort untuk mengikuti kompetisi blog haruslah ekstra.

Saya hitung, persiapan 1 minggu adalah waktu terpendek yang mungkin. Jika menulis kurang dari waktu itu, kalau saya pribadi akan kedodoran. Ada beberapa yang dibuat dalam waktu 2 atau 3 hari seperti tulisan untuk lomba Asus TUF Gaming A15 ini. Resiko yang terjadi waktu untuk akhir pekan bersama keluarga jadi dikorbankan.

Dengan effort waktu dan tenaga yang besar itu, saya melihat ada hal lain di luar hadiah lomba yang bisa menjadi tujuan mengikuti lomba blog, yaitu :

  • Yang pasti adalah blog saya jadi bertambah isinya 😀
  • Menaikkan trafik blog. Jelas kan, karena peserta lain dan juga juri  akan mengunjungi blog kita 😀
  • Menyemarakkan lomba blog yang mana teman kita menjadi penyelenggara atau host-nya.
  • Sebagai bagian dari latihan diri menjadi publisher. Nah, tujuan inilah yang menurut saya yang sangat penting jika dihubungkan dengan tujuan dasar saya membuat blog, yakni membuat konten yang bagus supaya dibaca oleh khalayak sebanyak – banyaknya. Karena menjadi blogger apalagi sudah dibayar ( sebut saja blogger profesional ), saya perlu mengasah kemampuan publishing terus – menerus.

Dengan fokus pada tujuan awal menjadi blogger dan dalam perjalanannya ada sedikit agenda mengikuti lomba blog, maka ketika kalah dalam kompetisi ini, saya menganggapnya hal yang pantas saja (karena tulisan saya memang tidak layak untuk menang). Berlatih lagi membuat konten lebih baik lagi. Begitu seterusnya.

Perjalanan menjadi blogger atau publisher adalah perjalanan yang lebih panjang, melalui media blogging inilah reputasi atau kompetensi bisa saya bangun. Saya ingin dikenal sebagai blogger dengan kapabilitas bidang apa, demikian kira – kira.

Sayang sekali bila saya meninggalkan core isi blog ini. Karena itulah blog Widyanti Yuliandari ini dirampingkan sehingga lebih fokus pada health and wellness.

Demikian sedikit refleksi dari ceceran tulisan lomba blog yang pernah saya ikuti, dan mengapa tulisan yang disertakan tersebut kalah.

Nah, bagaimana dengan pengalaman mengikuti lomba blog teman-teman semua ? 😀

Share

31 thoughts on “Mengapa Saya Tidak Memenangkan Lomba Blog?

  1. Suka banget dengan tulisan ini, disaat yang lain nulisnya tentang bagaimana memenangkan lomba blog justru disini yang dibahas mengapa mengapa penulis tidak memenangkan lomba blog.

      1. Senang sekali bisa mampir ke tulisan ini. Di saat semua ngasih tips, tulisan ini memberi hasil evaluasi yang bikin pembaca ikut mengevaluasi diri juga.

        Terima kasih banyak, Mba.

  2. Saya belum pernah ikut lomba
    Ya karena menyadari kemampuan diri yang kesulitan menulis
    Kemampuan saya menulis paling banter tuju paragraf, itu pun sudah kayak terpaksa lagi.
    Belajar SEO itu memang penting.

  3. Menarik banget mba ulasannya. Aduh, sebagai penggembira beberapa lomba merasa tertohok banget : cuma bikin tulisan dalam sehari-dua hari sebelum deadline dan tentu saja persiapan sangat minimal

    Btw salam kenal ya mba 😉

      1. Iya juga ya mbak, juri membaca banyak peserta, awal mulai baca mungkin mereka sudah ketemu tulisan yg mirip2, hasil akhirnya tulisan ke bawah berikutnya jadi tidak menarik.

        Harus bikin pembuka yg bener2 berbeda,

        Dulu saya beberapa kali ikut lomba blog, pernah menang juga beberapa kali, tp seringnya kalah sih hihi

        1. Berarti sama pengalaman ya, sering kalah seperti Saya 🙂

          Untuk judul dan paragraf awal memang kudu dipilih dengan cermat, meskipun seluruh tulisan selesai, belum tentu kita sreg dgn judul dan paragraf awal.

      2. Ini bisa jadi perbaikan dan referensi saya dalam menulis konten untuk lomba blog. Kebetulan memang sekarang lagi sering ikut lomba. Tapi saya masih pemula, jadi perlu banget belajar sana-sini. Hehe

        Terimakasih sudah sharing dan salam kenal 😊

  4. Aku selalu buka-buka blog pemenang tiap kali kalah lomba mbak. Abis itu aku ngebatin sendiri.

    “Pantes aja aku kalah. Ini sih kece banget.”

    Bahkan, kalau nggak sengaja BW ke kompetitor lomba, aku bisa nebak mana yang bakal menang dan nggak. Terus bener. 😆

    Sejujurnya, aku juga pingin bikin tulisan yang kayak gitu. Tapi belum bisa. Jadilah latihan aja terus.

    Kalau kalah yawes. Kan judulnya latihan.

    Etapi, setelah alang melintang ikut lomba blog dan kalah. Ada artikel yang aku menangi dan justru bikin aku bertanya-tanya.

    “Kok aku bisa menang sih?” 😅

    Literally, faktor luck ya kalau itu. 🙈

    1. BW itu penting bukan hanya karena lomba blog 😀
      Kalo faktor luck, kemungkinannya selalu ada…Kalo asumsiku sih, tiap lomba dgn juri bermacam – macam punya selera n kriteria berbeda – beda.
      Jika kita menang, ya kita pantas aja menang 😀

  5. Aku kaya mbak wid juga lho. Tiap abis ikut lomba, baca blog pemenang. Terus ngebatin, “pantes aja kalah. Saingannya kaya gini.” 😆

    Malah, ada 1 artikel lomba blog yang aku jadi juara di sana. Terus aku baca lagi dan ngebatin, “artikel kaya gini kok bisa menang lomba sih?” 🙈

    Asli. Sejujurnya, kalau BW ke kompetitor lomba, aku tahu bakal menang atau kalah. Tapi yawes. Aku biarin aja. Dan, benar aja. kalah. 😆

    Ya habinya levelnya mereka dewa sih. Tampilan blog yg kaya slide. Blogku nggak bisa.

    Terus infografis ala2 ilustrator kece. Aku belum sanggup sewa ilustrator juga atau bikin pemanis blog yang sekece itu. Jadi, yawes kalau kalah.

    1. Kalo masalah infografis, di blog ini ya biasa saja. Juga karena bukan keahliannya di infografis itu… pada beberapa hal malah minta bantuan anak bungsu untuk bantu 😀 😀 Kalo kemudian fokus ke infografis malah eman (dengan waktu yang terbatas), karena kekuatan blog ini bukan disitu, di infografis. Jadi, saya sendiri fokus pada kekuatan blog ini dan terus mengasahnya seperti healthy sehingga bisa menghasilkan produk turunan yang kemudian disinergiskan dengan blog ini yakni buku dan pelatihan 😀

  6. Salam kenal mba Widyanti 🙂
    Namaku aqma, blogger newbie. Tips-tips di blog ini sangat membantu untuk memberikan insight di dunia blogging lebih mendalam, terutama dalam hal mengikuti lomba. Aku belum pernah ikut sebelumnya, tapi jadi tertarik untuk ikut mencoba juga. Terima kasih mbak ☺️

  7. Jujur saya belum pernah ikut blog Mba, bener banget poin-poin yang Mba bahas diatas. Terkadang ada poin-poin yang sebenarnya penting dan bisa jadi daya tarik tapi luput untuk dibahas. Thank you untuk tulisannya Mba. Semangat terusss!

  8. Dari beberapa pengalaman ikut lomba blog dulu, saya amati keunikan dan sisi personal itu ngaruh banget ya mbak. Kerasa bedanya tulisan antara yang memang ada pengalaman langsung dengan topik yang dibahas atau beneran riset mendalam, dengan yang nulis apa adanya dan riset seadanya.

    1. Karena medianya blog maka penulisannya harus dari sisi personal. Untuk kedalaman isi mau tidak mau harus melakukan riset sehingga tulisan kita menjadi lebih dalam. Ada informasi lebih yang ingin kita ungkapkan. Riset menjadi kata kunci sehingga tulisan kita menjadi lengkap meskipun dituliskan dalam sudut personal.

  9. Emang perlu waktu ya buat evaluasi diri, kalo seandainya kalah lomba blog, apa yg harus saya benai dr tulisan saya? Supaya next lomba bisa menang ya.
    Makasih tipsnya mba Wid, berguna banget buat aku yg skrg udah melemah nih skill lomba menulisnya 🙂

    1. Evaluasi tulisan di blog harusnya dijadikan mekanisme untuk membenahi blog secara keseluruhan, bukan hanya berkaitan dengan lomba. Membuat isinya lebih lengkap dan up to date,juga memberi internal backlink terbaru.

  10. bisa dibilang mengikuti lomba blog ini berat berat gimana gitu, nentuin judul aja sampe bingung
    trus memang harus dibuat outline juga biar ceritanya ga nyebar kemana mana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!